Beragama Maslahat: Pengaruh Spiritual dan Kemajuan Sosial Ekonomi

Jumat, 29 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Negara yang paling mampu membuat warganya bahagia, cenderung menganggap agama tak lagi penting dalam kehidupan.

DARA | Demikian disampaikan Prof Dr Ahmad Najib Burhani, MA, Peneliti di bidang Ilmu Sosial, Budaya dan kajian agama BRIN dalam Kajian Etika dan Peradaban ke-26 Paramadina Institute for Ethics and Civilizations (PIEC), bertajuk “Beragama Maslahat: Pengaruh Spiritual dan Kemajuan Sosial Ekonomi”.

Acara diselenggarakan di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (27/3/2024) dan dimoderatori oleh Dr Ica Wulansari (Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina).

Najib berpandangan bahwa di negara yang masyarakatnya didominasi oleh mayoritas beragama dan menyatakan agama merupakan sesuatu yang penting cenderung pemerintahannya korup.

“Maka dari itu agama dikaitkan dengan perekonomian, pembangunan infrastruktur, dan lain sebagainya. Sehingga dengan ini ada korelasi atau ke bersinggungan antara agama dan kehidupan” tegasnya.

Di beberapa daerah, pembangunan sekolah yang terpinggirkan, tidak dilakukan oleh pemerintah. Biasanya dilakukan oleh ormas keagamaan, diantaranya dari Muhammadiyah, NU dan lain sebagainya.

Ia juga memberikan contoh bahwa Uni Emirat Arab dan negara Islam lainnya di kawasan Timur Tengah saat ini memiliki kenaikan perekonomian dan juga seimbang dengan nilai keagamaannya.

“Ini merupakan potret dari kesuksesan di akhirat, merupakan hasil dari kesuksesan di dunia,” ujarnya.

“Makna Min Atsaris Sujud tidak bisa dalam bentuk fisik seperti diri kita, seharusnya dari dalam diri, lalu doktrin Al-Ma’un di mana kita bisa hidup dengan nyaman dan membiarkan kaum miskin, sakit dan lain sebagainya hidup di sekitar. Sudah seharusnya kita dapat saling membantu satu sama lain,” tutur Prof Ahmad Najib.

Pipip A. Rifai Hasan, Ph.D. (Ketua PIEC) mengungkapkan satu paradoks kontroversi antara agama dan etika sangat menarik perhatian.

“Sebagai contoh bahwa dalam agama-agama di India mempraktikkan ajaran etika untuk berlaku secara etis dalam pekerjaan, tetapi korupsi, penyuapan, nepotisme sangat merajalela,” ujarnya.

Kegairahan agama yang sangat kuat di India, banyak berlaku di Indonesia juga. Contoh mudahnya saat Pemilu Februari 2024 lalu.

“Religuitas dan spiritualitas berbasis agama bisa mendukung perilaku yang tidak etis, kemudian bisa mempengaruhi cara seseorang dalam bersikap terhadap lingkungan kerja,” kata Pipip.

“Tiap individu yang berperilaku tidak sesuai dengan etika keagamaan yang diklaim, bisa jadi dilakukan karena eksternal. Seperti halnya di Indonesia, korupsi tersebut bukan dilakukan oleh orang yang tidak memiliki uang melainkan karena keserakahan dari orang yang melakukan tindakan tersebut” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2024).

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Ada Dubes RI Untuk Slovakia di Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru USB
Naik Peringkat, Sekolah Energi Berdikari Pertamina SMA Negeri 40 Jakarta diNobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional
Alumnus SMKN 1 Kota Cimahi Raih Medali Emas di Ajang World Skills Competition 2024
Zetta Nusantara Putra: Pembangunan di SMPN 1 Simpenan Bagus dan tidak meninggalkan Utang Piutang
Universitas Paramadina Kolaborasi dengan Bank Sampah Melati untuk Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
Pembangunan di SMPN 4 Sagaranten Selesai dan tidak ada Permasalahan
Tinjau Pembangunan di SMPN 3 Curugkembar, Zetta: Sudah Selesai dan tidak Meninggalkan Utang
Pembangunan di SMPN 1 Curugkembar Selesai, Zetta: Semua Berjalan Lancar
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:39 WIB

Ada Dubes RI Untuk Slovakia di Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru USB

Kamis, 3 Oktober 2024 - 18:54 WIB

Naik Peringkat, Sekolah Energi Berdikari Pertamina SMA Negeri 40 Jakarta diNobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional

Senin, 30 September 2024 - 15:09 WIB

Alumnus SMKN 1 Kota Cimahi Raih Medali Emas di Ajang World Skills Competition 2024

Senin, 30 September 2024 - 12:37 WIB

Zetta Nusantara Putra: Pembangunan di SMPN 1 Simpenan Bagus dan tidak meninggalkan Utang Piutang

Jumat, 27 September 2024 - 08:53 WIB

Universitas Paramadina Kolaborasi dengan Bank Sampah Melati untuk Pengelolaan Limbah Rumah Tangga

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 13 Oktober 2024

Minggu, 13 Okt 2024 - 07:32 WIB

CATATAN

“OBITUARI” & MEMORABILIA Perginya “Journalist” Setia

Sabtu, 12 Okt 2024 - 15:05 WIB