DARA | CIREBON – Untuk mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin, benchmark (pengetesan) ASN Pemprov Jawa Barat bukan lagi terbaik dari 33 provinsi di Indonesia, melainkan nomor satu di Asia Tenggara.
“Apabila kita ingin capai ke arah sana, maka mutlak harus dilakukan perbaikan tata kelola kepegawaian,” kata Sekda Jawa Barat, Iwa Karnia, saat memberi motivasi kepada ASN pada pembuka Rapat Koordinasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jabar Tahun 2019, di Kota Cirebon, belum lama ini.
Menurut Iwa, tata kelola kepegawaian yang sedang didorong saat ini adalah sistem birokrasi yang mengedepankan sistem merit (kebijakan dan manajemen SDM aparatur negara). Melalui sistem yang berorientasi kinerja dan prestasi, maka pimpinan akan mudah menyaring ASN berkualitas baik secara jenjang karier dan kompetensi.
Terkait sistem merit, Iwa merujuk kepada pelantikan pejabat eselon III di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (1/7/19) oleh gubernur. Pola-pola yang digunakan adalah ada tiga penilaian, pertama, penilaian sesuai dengan peraturan gubernur dan peraturan yang lebih tinggi, kedua adalah hasil peer review, dan ketiga adalah hasil penilaian kompetensi.
“Sehingga diharapkan dengan hasil ini kinerjanya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Menurut Iwa, Birokrasi 3.0 sebenarnya masih dapat ditingkatkan menjadi birokrasi 4.0. Jika sudah demikian, rekrutmen pejabat melalui lelang terbuka sudah tidak diperlukan lagi melainkan sudah bersifat talentfull. Sehingga, orang-orang yang dibutuhkan tinggal bagaimana ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kapasitas dan juga passion.
Sekda meminta seluruh ASN mampu meningkatkan kinerja dan capaian pengetahuan. “Itulah yang akan menolong untuk bisa duduk di salah satu posisi. Jadi tanpa itu mereka tidak akan mungkin bisa.”***
Editor: Ayi Kusmawan