Baznas Terapkan Digital Zakat, Pengumpulan Dana Meningkat sangat Tajam

Kamis, 3 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Footo: Baznas

Footo: Baznas

Era revolusi industri 4.0 seakan memaksa semua bidang harus menguasai teknologi digital untuk memperoleh barbagai kemudahan. Termasuk dalam menghimpun dan mengelola dana zakat.


DARA | BANDUNG – Sejak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memulai menerapkan digital zakat pada 2016 pengumpulan zakat meningkat sangat tajam. Hingga tahun 2019 paningkatannya mencapai 13 persen, sehingga diprediksi pada 2020 pola zakat akan mencapai 30 persen dari penghimpunan zakat secara nasional.

“Kami memulai zakat digital pada 2016 dan kenaikan zakat digital itu naik sangat tajam. Di mana  mana pada 2016 masih 0 persen, 2017 5 persen, kemudian pada 2018 8 persen, dan hari ini kita mencapai 13 persen. Kami memprediksi pada 2020 pola zakat ini akan naik tajam mencapai 30 persen dari penghimpunan zakat scr nasional, kata Direktur Baznas, Arifin Purwakananta, dalam konferensi pers di sela The 3rd International Conference of Zakat, di Universitas Padjdjadjaran Bandung, Kamis, (3/10/2019) siang.

Baznas, lanjut dia telah membuat seperangkat program untuk memudahkan masyarakat berzakat, melihat informasi penyaluran zakat, dan kemudahan zakat lainnya. “Compagne yang banyak dilakukan baznas, membuat kepercayaan masyarakat kepada digital zakat Baznas semakin meningkta, sehinga sehingga kenaikannya menjadi sangat tajam.”

Arifin mengungkapkan, berdasarkan pengumpulan data di pusat, hingga 2018, pihaknya telah menghimpun dana zakat sebesar kitar Rp8,02 triiun. Detailnya, sebagai prosentase, ia menuturkan, pengumpulan dana zakat di pusat itu mencapai Rp203 miliar, 8% dari Rp203 miliar.

“Hari ini kita mendapatkan dana digital sebanyak Rp29 miliar dari Rp43 miliar, dari yang kita targetkan tahun ini, yaitu 13,7% dari target 100% pengumulan zakat di Baznas pusat,” ujar dia, seraya menambahkan, jika dana zakat ini di dihimpun dari setiap Baznas, maka pihaknya akan mendapatkan Rp10 triliun tahun ini.

“Kalau rata-rata 13 persen, maka kita  akan dapat menghimpun Rp1,3 trilun dari zakat digital, prediksi sampai Desember 2019,” katanya, dalam acara bertema Zakat 4.0 Towards Empowering Ummah with Technology ini.

Iamenyebutkan, rata-rata kenaikan penghompunan dana zakat di setiap provinsi antara 10-13 persen untuk tahun ini. Untuk penyaluran dana zakat, dibagikan berdasarkan jumlah mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.

“Penyalurannya, kami mendapat data jumlah mustahik seluruh Indonesia, yang sama dengan data  Kemensos dan Dukcapil, yang kami himpun sacara digital,” ujar dia.

Ketua Baznaz, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, sebagai keynote speaker, seperti disampaikan Arifin, menegaskan, Baznas siap memasuki era digital. Ia memaparkan berbagai teknologi yang sudah digunakan oleh Baznas dalam bentuk  lima platform, antara lian Baznas platform, social media platform,  inovatif platform, artificial intelligence platform.

Pada sesi plenary di hari pertama, the 3rd ICONZ menghadirkan Dr. Zainul Bahar Noor (Wakil Ketua BAZNAS), Prof. Dr. Abdul Ghafar Ismail (CEO Marsah Johor, Malaysia), Dr. Mohammed Obaidullah (Lead Research Economist, IRTI-IsDB), Dr. Dadang Muljawan (Direktur  Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, BI), Dr. Ahmad Juwaini (Direktur Bidang Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan dan Keuangan Mikro Syariah, KNKS), dan Abdullah Firman Wibowo (Direktur Utama BNI Syariah). Topik utama yang dibahas pada sesi plenary hari pertama, Peran Pemerintah/Regulator dalam Perkembangan Zakat di Era Industri Revolusi ke-4.

Sesi plenary hari kedua, menghadirkan Yudi Azis, Ph.D (Dekan FEB UNPAD), Assoc. Prof. Dr. Fuadah Johari (pengajar senior Fakultas Ekonomi dan Muamalat Universiti Sains Islam Malaysia), Muhammad Lawal Maidoki (Direktur Lembaga Zakat SOZECOM Nigeria). Pembicara mendiskusikan Peran Lembaga Filantropi Islam, Keuangan Sosial, dan Usaha Mikro dalam Mempercepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Narasumber pada sesi dalam bahasa arab, the 3rd ICONZ mengundang Prof. Dr. K.H. Ahmad Satori Ismail (Anggota BAZNAS), K.H., Arif Ramdani, M.H (Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Barat), dan Dr. Fadhl Murad (akademisi Fakultas Syariah), membahas Zakat Kontemporer dan Penggunaan Teknologi.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025
POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu
Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi
Pos Indonesia Dukung Permen Layanan Pos Komersial untuk Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
IMF Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Hanya 4,7%: Indonesia Bisa Apa?
Per 1 Mei, Harga Pertamax Series dan Dex Series Semakin Hemat! Ada Tambahan Promo My Pertamina
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:15 WIB

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos

Senin, 16 Juni 2025 - 12:55 WIB

PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Kamis, 5 Juni 2025 - 16:29 WIB

POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:58 WIB

Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:46 WIB

PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi

Berita Terbaru

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusionder Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB