“Penyerahan bantuan kuota dan peminjaman tablet ini hanya untuk 150 siswa, dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM). Dari 150 siswa, per siswa akan mendapatkan Rp150 ribu untuk dipergunakan membeli kuota belajar. Nantinya kuota internet ini akan dibayarkan selama 6 bulan ke depan,” ujar Dedi Supandi.
DARA | BANDUNG – Banyaknya keluhan dari siswa, maupun orangtua terkait kuota dan sulitnya belajar online karena tidak mempunyai gadget yang memadai, membuat Disdik Jabar memberikan bantuan kuota.
Penyerahan kuota dan peminjaman tablet yang dilakukan oleh Kadisdik Jabar kepada siswa, diserahkan secara simbolis kepada para peserta didik di SMAN 9 Kota Bandung.
“Penyerahan bantuan kuota dan peminjaman tablet ini hanya untuk 150 siswa, dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM). Dari 150 siswa, per siswa akan mendapatkan Rp150 ribu untuk dipergunakan membeli kuota belajar. Nantinya kuota internet ini akan dibayarkan selama 6 bulan ke depan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi usai penyerahan bantuan di SMAN 9 Kota Bandung, Senin (31/8/2020).
Dedi mengizinkan dana Bantuan Operasional Peserta Didik (BOPD) dipergunakan untuk kuota internet siswa. Hal itu dilakukan, karena banyak keluhan dari siswa yang melakukan belajar secara online, adanya keterbatasan anggaran untuk membeli kuota internet.
Dedi menyebut, penggunaan dana BOPD, diperuntukkan bagi siswa didik dari kalangan keluarga yang tidak mampu.
“Silakan anggaran BOPD, di musim pandemi ini dipergunakan untuk membeli kuota,” imbaunya.
Ia mengatakan, inisiatif pemberian pinjaman gadget bagi siswa, merupakan hasil dari penjaringan keluhan yang ia terima dari Direct Massage (DM) medis sosialnya.
“Ada DM yang masuk ke saya, kalau kuota internet dikasih, bagaimana dengan gawainya (Gadget). Pada saat itu saya bingung, karena tidak tahu harus dari mana menyediakannya,” ungkapnya.
Akan tetapi, Dedi mengaku, setelah melakukan diskusi dengan Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi, pihaknya mendapat pencerahan.
“Setelah saya diskusi dengan pak Abdul Hadi, ternyata tahun 2019 ada anggaran yang namanya BOS Kinerja. Yang mana dari program itu, sekolah di Jabar ada yang mendapat gadget sekitar 38.323. Ini juga termasuk di cabang dinas 7, terdapat 12 sekolah, dengan total 3.089 unit. Salah satunya di SMAN 9 Kota Bandung, sebanyak 379 unit,” paparnya.
Menurutnya, fungsi dari gadget yang dipinjamkan dari BOS Kinerja itu, untuk siswa yang akan melakukan tes di sekolah, dan untuk mengerjakan tugas.
“Gadget ini digunakan siswa untuk tes. Karena sekarang tesnya sudah tidak menggunakan tulis tangan. Kedua untuk tugas, yang mana gadget itu disimpan di sekolah,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein