Kota Bandung setiap hari diguyur hujan deras disertai angin kencang. BMKG ingatkan waspadalah terhadap bencana hidrometeorologi.
DARA | Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu kepada Humas Bandung mengatakan, warga Bandung Raya harus mewaspadai cuaca ekstrim dengan intensitas hujan cukup tinggi.
Bulan Maret, kata Teguh, wilayah Bandung Raya; Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi masih dalam periode musim penghujan. Bahkan secara klimatologinya, Kota Bandung masih dalam periode puncak musim hujan.
Menurutnya, beberapa hari ini angin terasa kencang, juga hujan lebih sering terjadi mulai pagi hari. Apakah ini penyebabnya?
Terpatau saat ini pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Selatan Jawa. Kemudian juga ada sirkulasi siklonik di utara Australia dan konfergensi memanjang melewati Jawa Barat.
“Sebetulnya hal ini sebabnya peningkatan awan hujan lebih intens di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya,” ujarnya, dikutip dari bandung.go.id, Sabtu (16/3/2024).
Ia mengungkapkan, saat ini kecepatan angin pun sangat tinggi dibandingkan biasanya. Di wilayah Jawa Barat mulai 5 – 50 kilometer per jam. Bahkan kecepatan angin di pesisir pantai selatan lebih kencang (angin) dari itu.
Sedangkan di Kota Bandung sendiri pada tanggal 12 Maret lalu mencapai maksimal 25 kilometer perjam.
“Cukup kencang, jika banding rata-rata biasanya antara 5-20 km perjam,” kata Rahayu.
Rahayu memprediksi, hujan masih akan terjadi di kawasan Kota Bandung dalam waktu beberapa hari ke depan. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di luar rumah.
“Bulan Maret ini periode puncak musim penghujan, intensitas ringan hingga lebat itu berpotensi terjadi. Waspada bencana hidrometeorologi yaitu bencana faktor utamanya dari curah hujan, banjir, pergerakan tanah, longsor, pohon tumbang dan jalan licin,” tutur Rahayu.
Jika beraktivitas di luar rumah, dianjurkan untuk membawa payung, jas hujan dan berteduh di tempat yang aman.
“Jika hujan, jangan berteduh di bawah pohon besar,” imbaunya.
Editor: denkur