Awal Pekan Rupiah Melemah Rp13.790 pe Dolar AS, Ini Penyebabnya

Senin, 24 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi/ist

Ilustrasi/ist

Nilai tukar rupiah melemah ke Rp13.790 per dolar AS atau lebih rendah 0,22 persen pada perdagangan pasar spot, Senin (24/2) pagi. Akhir pekan lalu, mata uang Garuda di kisaran Rp13.760 per dolar AS.


DARA| JAKARTA- Senin pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Terpantau, won Korea melemah 0,62 persen, ringgit Malaysia 0,60 persen, baht Thailand 0,48 persen, dan dolar Singapura 0,25 persen.

Selanjutnya, lira Turki juga turut melemah sebesar 0,25 persen, diikuti dolar Taiwan 0,18 persen, peso Filipina 0,16 persen, serta dolar Hong Kong 0,09 persen. Penguatan hanya terjadi pada yen Jepang sebesar 0,01 persen.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Australia dan dolar Kanada sama-sama melemah dengan nilai 0,23 persen. Sementara, euro dan poundsterling Inggris sama-sama melemah dengan nilai 0,14 persen dan 0,10 persen terhadap dolar AS.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pada awal pekan disebabkan oleh sentimen negatif bertambahnya kasus wabah virus corona.

Menurut Ariston, seperti dilansir CNN Indonesia, para pelaku pasar merasa khawatir akibat kabar berkembang pesatnya wabah virus corona di Korea Selatan.

“Berkembangnya jumlah kasus virus corona di Korea Selatan pada akhir pekan menambah kekhawatiran pasar,” katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (24/2/2020).

Diketahui, Pemerintah Korea Selatan mengimbau lebih dari 9.000 jemaat Gereja Shincheonji, kota Daegu, Korea Selatan untuk mengisolasikan diri, lantaran terbukti berkaitan dengan 169 kasus dari 346 kasus positif virus corona di Korsel pada Sabtu (22/2/2020) pagi.

Selain itu, terdapat tambahan 87 kasus virus corona pada Sabtu (22/2/2020) sore. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC/ South Korean Centers for Disease Control and Prevention) Korea Selatan menyatakan di antara 87 kasus baru itu, di antaranya 62 kasus berkaitan dengan Kelompok Agama Shincheonji.

Lebih lanjut Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.720 hingga Rp13.820 per dolar AS pada hari ini.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025
POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu
Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi
Pos Indonesia Dukung Permen Layanan Pos Komersial untuk Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
IMF Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Hanya 4,7%: Indonesia Bisa Apa?
Per 1 Mei, Harga Pertamax Series dan Dex Series Semakin Hemat! Ada Tambahan Promo My Pertamina
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:15 WIB

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos

Senin, 16 Juni 2025 - 12:55 WIB

PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Kamis, 5 Juni 2025 - 16:29 WIB

POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:58 WIB

Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:46 WIB

PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Suami Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:59 WIB

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB