Australia Cabut Status Kewarganegaraan Perekrut Teroris

Senin, 31 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: liputan6.com

foto: liputan6.com

DARA|Sidney – Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mencabut status kewarganegaraan Neil Prakash. Neil Prakash warganegara Australia sebagai tertuduh perekrut kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pencabutan itu sebagai langkah tegas untuk mengancam siapa saja yang membahayakan warga Australia.

Neil Prakash disebutkan Peter Dutton sebagai  individu yang sangat berbahaya. “Jika diberi kesempatan, Prakash bisa melukai atau membunuh warga Australia,” papar Dutton. Dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi, Dutton mengatakan Prakash berperan aktif dalam aktivitas ISIS di Timur Tengah.

Reuters melansir pejabat di lembaga intelijen Australia mengatakan Prakash adalah perekrut utama ISIS dan kerap merencanakan serangan teror di Australia. Keberadaan Prakash diketahui Interjen Australia, saat ini berada di Turki untuk menunggu putusan peradilan atas percobaan kegiatan terkait terorisme. Ia ditangkap di Turki pada Oktober 2016.

Juli lalu pengadilan Turki menolak permintaan ekstradisi Prakash untuk menjalani proses persidangan di negaranya. Sedangkan di Australia, Prakash menjadi buronan karena bertanggung jawab atas kegiatan terkait terorisme, termasuk mendukung dan mempromosikan ISIS.

Dalam persidangan di Turki pada 2017, Prakash mengakui dia “terkait” dengan plot terorisme di Australia, namun mengatakan “tidak 100% bertanggung jawab”. Dia juga menyebut dia dipaksa membuat video propaganda ISIS dan dia kemudian kabur dari kelompok teroris tersebut setelah melihat “wajah mereka sebenarnya.”

“Ancaman Prakash sangat nyata,” ujar Dutton. “Prioritas kita adalah meyakinkan kalau orang seperti Neil Prakash tidak kembali ke Australia. Kita tidak menginginkan mereka di sini,” paparnya.

 

Prakash lelaki berusia  27 tahun ini  meninggalkan Australia menuju Suriah pada 2013 dan mengganti namanya menjadi Abu Khaled al-Cambodi. Dia sempat dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan AS di Mosul, Irak, pada 2015.

Australia pernah menekan Turki untuk mengekstradisi Prakash sejak dia pertama kali ditahan. Tapi, permintaan itu ditolak pada Juli lalu. Canberra menghapus paspor Prakash pada 2014 dan mengumumkan sanksi finansial pada 2015 di mana siapa pun yang membantu keuangannya akan dihukum 10 tahun penara.

Prakash diketahui memiliki dua kewarganegaraan, yakni Australia dan Fiji. Ia mendapatkan kewarganegaraan Fiji dari ayahnya. Sedangkan sang ibu adalah warga negara Kamboja.

Menurut undang-undang kewarganegaraan Australia, penduduk dengan kewarganegaraan ganda dapat kehilangan kewarganegaraan Australia jika mereka bertindak bertentangan dengan aturan negara, termasuk terlibat dalam terorisme. Prakash adalah warga Australia ke-12 yang dicabut kewarganegaraannya.**

Bahan: CNNIndonesia

Editor:Aldi

Berita Terkait

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik
Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Senin, 22 Juli 2024 - 14:14 WIB

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini

Selasa, 21 Mei 2024 - 17:24 WIB

Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia

Berita Terbaru

Foto: bandungberita

JABAR LEGISLATOR

Humaria Buka Akses Komunikasi untuk Warga Kabupaten Bandung

Selasa, 3 Des 2024 - 18:30 WIB

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Drs H Daddy Rohanady (foto Ist)

JABAR LEGISLATOR

Dewan Jabar Soroti Banjir Dayeuhkolot

Selasa, 3 Des 2024 - 18:21 WIB

Foto: dok DPRD Jabar

JABAR LEGISLATOR

Sugianto Nangolah: Akses Pendidikan dan Layanan Kesehatan Belum Optimal

Selasa, 3 Des 2024 - 18:13 WIB

Foto: DPRD Jabar

JABAR LEGISLATOR

Dewan Jabar Dukung Percepatan Pemekaran Daerah Baru, Begini Alasannya

Selasa, 3 Des 2024 - 18:05 WIB