Asep Suhardi: Pemilihan Ketum KONI Bandung Barat Dinilai Demokratis

Jumat, 3 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendiri Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB), Asep Suhardi (Foto: heny/dara.co.id)

Pendiri Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB), Asep Suhardi (Foto: heny/dara.co.id)

Bahkan cabor yang dipegang para Aparatur Sipil Negara (ASN), terkesan tidak berani tampil secara terbuka mendukung calon yang dekat dengan penguasa.


DARA- Pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), berbeda dengan pemilihan-pemilihan sebelumnya.

Pendiri Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB), Asep Suhardi menilai pemilihan Ketum KONI KBB kali ini, lebih demokratis.

Pada periode-periode sebelumnya, nuansa kekuasaan cukup mewarnai pemilihan Ketum KONI tersebut.

“Walaupun salah satu kontestannya istri plt bubati, namun saya tidak melihat adanya pendekatan itu (kekuasaan),” ujarnya di Padalarang, Kamis (3/6/2022).

Menurutnya, hal itu menunjukan perubahan yang cukup signifikan dari kacamata politik. Padahal sebelum-sebelumnya, untuk jabatan Ketum KONI, tanpa ada pemilihan.

Cukup disetujui penguasa, kemudian disosialisasikan ke para cabang olahraga (cabor), maka jadilah Ketum KONI KBB.

Kini kata Ado, panggilan akrab Asep Suhardi, dinamika pemilihan Ketum KONI KBB cukup dominan. Para calon saling berkompetisi untuk merebut hati para pengcab.

Bahkan cabor yang dipegang para Aparatur Sipil Negara (ASN), terkesan tidak berani tampil secara terbuka mendukung calon yang dekat dengan penguasa.

“Yang saya ketahui, ada beberapa ketua cabor yang menduduki jabatan eselon 2 dan 3. Tapi mereka kayaknya tidak bergerak full mensukseskan calon yang dekat penguasa. Luar biasa, kan?” ungkap Ado.

Bagi Ado sendiri sebenarnya sah-sah saja apabila ada ketua cabor yang totalitas bantu calon dekat dengan penguasa. Karena itu juga sebagai bentuk loyalitas terhadap pimpinannya dan ini sudah merupakan warisan dari masa lalu.

Ado sendiri berpendapat para cabor wajib harmonis dengan penguasa atau pemerintahan daerah. Karena selama ini, pembiayaan untuk keberlangsungan cabor masih bergantung pada pemerintah.

Anggaran cabor untuk mencetak atlet itu tidak murah jadi wajib di suport oleh pemerintah daerah.

Jika ada CSR-pun dari pihak swasta, jumlahnya belum terlalu signifikan. Jadi peran pemerintah dalam membiayai keberlangsungan cabor, masih cukup dominan.

“Saya belum pernah mendengar dari CSR di daerah manapun, kalau KONI mampu menghidupi jalannya roda organisasinya. Jadi tetap peran pemerintah masih dibutuhkan. Makanya saya sih berharap bangunlah komunikasi yang harmonis antara cabor dengan pemerintah,” tandasnya.

Sementara, bursa pemilihan Ketum KONI KBB periode 2021-2026 yang bakal digelar 22 Juni mendatang, cukup diminati. Ketua Penjaringan Pencalonan Ketum KONI KBB, telah mengumumkan jika calon Ketum KONI KBB ada 7 orang.

Ketujuh calon tersebut, Sonya Fatmala (istri Plt Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan), Asep Hendra Maulana (Ketua IPSI KBB), Agus Mulya Sutanto, H Kusna, Pieter Juandis, Yakub Anwar Lewi, dan Muhamad Firja.

 

Editor: Maji

 

Berita Terkait

543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban
BKKBN Catat Rekor MURI Pelayanan MOP, Bandung Barat Berkontribusi Puluhan Akseptor
Banjir di Palabuhanratu Sukabumi Rendam Puluhan Rumah di Tiga Desa dan Menewaskan Seorang Warga
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
KOREA UTARA VS INDONESIA Kekalahan yang Patut Dilupakan!
PEREMPATFINAL ASIAN CUP “Drama Korea” Indonesia-Korut
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 13:33 WIB

543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban

Senin, 21 April 2025 - 13:13 WIB

BKKBN Catat Rekor MURI Pelayanan MOP, Bandung Barat Berkontribusi Puluhan Akseptor

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru