APBD Perubahan TA 2019 Fokus pada Pelayanan Dasar Masyarakat Jabar

Selasa, 27 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | BANDUNG — APBD Provinsi Jawa Barat TA 2019 akan difokuskan pada pelayanan dasar masyarakat. Saat ini, Raperda tentang APBD Perubahan TA 2019 masih dalam tahap pembahasan bersama DPRD Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan, fokus pelayanan dasar masyarakat ini meliputi berbagai kebutuhan, di antaranya percepatan pemberian biaya untuk siswa tidak mampu serta pembayaran premi asuransi warga miskin. Dalam agenda tersebut, ia juga menanggapi pertanyaan dari Fraksi partai Golongan Karya Amanah, Fraksi PDIP, dan Fraksi PKS, terkait kenaikan belanja daerah pada APBD Perubahan 2019.

Ia menegaskan, penambahan alokasi pendidikan dan kesehatan akan diprioritaskan untuk pemberian SPP dan DSP siswa miskin, pemenuhan tunjangan guru daerah terpencil (Gurdacil), serta pemenuhan sarana kesehatan. “Pengalokasian belanja kami mempertimbangkan asas keadilan dan pemerataan layanan kepada masyarakat,” katanya, seusai rapat paripurna DPRD Jawa Barat yang beragendakan jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda APBD Perubahan 2019, kemarin.

Ia juga sepakat dengan Fraksi PDIP terkait pemenuhan ruang kelas baru untuk sekolah negeri dan swasta serta pemberian porsi beasiswa bagi mahasiswa atau pelajar kalangan sosial ekonomi tidak mampu. Selain itu, terkait pemenuhan alokasi untuk RSUD di enam kabupaten/kota, Pemprov Jawa Barat terus mendorong peningkatan RS rujukan regional, yakni RSUD Gunung Jati, RS Syamsuddin, RSUD Cibabat, RSUD Tasikmalaya, RSUD Karawang, dan RSUD Cibinong.

“Untuk meningkatan akreditasi di enam rumah sakit tersebut, upaya lain juga kami lakukan yaitu peningkatan mutu pelayanan dengan pemenuhan ruang rawat Kelas 3 dan pemenuhan Intensive Care Unit (ICU),” ujar dia.

Dalam rapat paripurna itu, i apun juga menjelaskan, sumber peningkatan pendapatan daerah terbesar berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) yaitu sebesar Rp826 miliar lebih atau naik 4,5 persen dari APBD murni.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Peringati HUT ke-64, Anggota Pramuka se-Bandung Barat Serempak Berkemah Ria
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi
KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi
Optimalisasi Tertib LLAJ pada Pusat Kegiatan Lokal, Ini yang Dilakukan Dishub Bandung Barat
Deal, Bupati Bandung dan Ketua DPRD Teken KUA-PPAS Tahun 2026
Indikator Masyarakat Sehat Mandiri di Kabupaten Bandung Nilainya Dibawah 100 Poin
Bupati Bandung Tegaskan Kades dan BPD Jangan Ragu Menjalankan Koperasi Merah Putih
Berpotensi Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Tertibkan 26 Bangunan Liar di Bandung

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 11:50 WIB

KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi

Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:21 WIB

Optimalisasi Tertib LLAJ pada Pusat Kegiatan Lokal, Ini yang Dilakukan Dishub Bandung Barat

Senin, 11 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Deal, Bupati Bandung dan Ketua DPRD Teken KUA-PPAS Tahun 2026

Senin, 11 Agustus 2025 - 21:29 WIB

Indikator Masyarakat Sehat Mandiri di Kabupaten Bandung Nilainya Dibawah 100 Poin

Berita Terbaru