Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menyebutkan jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebesar Rp3 trilyun tahun 2022 tergolong sehat.
DARA | Ia beralasan, sebesar 61 persen APBD KBB pada tahun 2022 dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan sisanya dipakai untuk keperluan belanja pegawai.
“Secara komposisi (APBD KBB tahun 2022) sudah sehat, 61 persen sekian digunakan untuk pemenuhan masyarakat, sedangkan sisanya untuk belanja pegawai, ” ujar Hengky.
Hengky mengatakan itu saat Sidang Paripurna DPRD KBB tentang Penyampaian Bupati Bandung Barat terhadap Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KBB Tahun Anggaran 2022 di Grand Hanny, Lembang, Selasa (4/7/2022).
Pemkab Bandung Barat selalu berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perencanaan RI, terkait pengalokasian anggaran.
Berdasarkan petunjuk Dirjen Perencanaan inilah maka pengalokasian anggaran untuk belanja pegawai tidak boleh lebih dari 30 persen dari total APBD. Pemkab Bandung Barat mengacu pada petunjuk Dirjen, sehingga anggaran yang digelontorkan belanja pegawai hanya sekitar 30-an persen.
Menyinggung tentang APBD KBB mengalami devisit yang cukup besar, Hengky menyebutkan jika ada beberapa potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ketika pandemi Covid-19 menghilang.
Belum persoalan cicilan utang ke PT SMI, yang harus dibayar Pemkab Bandung Barat pada tahun 2022. Di sisi lain, belanja untuk menutupi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa diabaikan.
Namun ia optimis, jika pada 2024-2025 bakal ada perubahan yang cukup signifikan seiring dengan potensi yang dimiliki daerahnya.
“Tahun 2024-2025 Insha Allah ada beberapa potensi untuk peningkatan PAD. Salah satunya investasi perumahan, sekarang dalam proses pembangunan, mulai tahun depan pajak BPHTB bisa mulai masuk ke kita,” ujarnya.
Potensi lainnya dari pajak kendaraan bermotor yang sharing provitnya menjadi 70 persen ke daerah, sehingga bakal menambah potensi PAD KBB meningkat.
“Pada tahun 2025, sudah mulai longgar. Karena utang ke PT SMI sudah beres. Jadi beban mulai berkurang dan potensi pendapatan mulai terbuka,” tegasnya.
Menanggapi berbagai catatan dari fraksi-fraksi DPRD, Hengky mengucapkan terima kasih dan dijadikan bahan masukan untuk memperbaikinya.
“Akan ditindaklanjuti, terutama peningkatan PAD ada beberapa yang hilang. Kita sudah hitung-hitungan juga,” katanya. (Prokopim)
Editor: denkur