Ancaman La Lina, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Curah Hujan Tinggi

Kamis, 5 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Purwanda/dara.co.id

Foto: Purwanda/dara.co.id

Masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi curah hujan yang sangat tinggi menyusul fenomena La Lina yang diprediksi akan terjadi akhir tahun ini.


DARA | CIANJUR – La Lina merupakan fenomena alam yang terjadi karena peningkatan suhu pada permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah.

Dampaknya, terjadi peningkatan suhu kelembapan pada lapisan atmosfer di atas perairan sehingga membentuk awan yang dapat menyebabkan intensitas hujan tinggi hingga 40 persen dibandingkan kondisi normal.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Mokhamad Irfan Sofyan mengatakan, informasi dari Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG), La Lina mulai terjadi pada Oktober 2020.

“Kabupaten Cianjur sendiri merupakan salah satu wilayah yang akan terdampak. Sekarang saja di Cianjur curah hujan sudah tinggi. Diprediksi puncaknya (la lina) di Desember,” kata Irfan kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).

Sebab itu, jajarannya telah menyiapsiagakan personel relawan tangguh bencana atau (Retana) yang tersebar di setiap desa terkait kewaspadaan menghadapi ancaman anomali cuaca tersebut.

“Kita punya 1.832 Retana yang terus melaporkan situasi dan kondisi di wilayahnya masing-masing. Ini penting sebagai upaya mencegah terjadinya korban jiwa apabila bencana datang,” ujarnya.

Selain itu, dikatakan Irfan, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan memersiapkan diri, khususnya warga yang tinggal di zona merah bencana.

“Curah hujan tinggi bisa memicu pergerakan tanah, longsor hingga banjir,” ucapnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan mengamankan dokumen-dokumen berharga.

“Simpan di atas lemari atau tempat aman atau tas yang mudah dibawa dan dimasukkan ke plastik atau tempat yang tahan air, sehingga, jika terjadi banjir, dokumen bisa aman dan dapat diselamatkan,” tutur Irfan.

Kendati demikian, disebutkan Irfan, pemerintah daerah melalui dinas terkait memberikan layanan gratis bagi KTP dan KK yang rusak atau hilang akibat bencana.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut
Kejar Optimalisasi Layanan, Kepala Bapenda Jabar : Kami Siap Bekerja Keras
Setetes Darah Untuk Kemanusiaan, Polres Garut Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah Dalam Rangka Hut Bhayangkara Ke-79
Aksi PNM Hijaukan Indonesia di Papandayan, Sebuah Program TJSL untuk Generasi Lestari
Rina Rosmaniar Dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
DKUKM Kabupaten Sukabumi Gelar Bintek, Rina Rosmaniar: “Perempuan Pilar Penguatan Ekonomi”
Penasehat Hukum PWI Jabar Untung :Plt Ketua PWI 13 Kabupaten di Jabar Tidak Memiliki Legal Standing
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:29 WIB

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:00 WIB

Kejar Optimalisasi Layanan, Kepala Bapenda Jabar : Kami Siap Bekerja Keras

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:36 WIB

Aksi PNM Hijaukan Indonesia di Papandayan, Sebuah Program TJSL untuk Generasi Lestari

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:26 WIB

Rina Rosmaniar Dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB