DARA | BANDUNG – Aktivis demokrasi angkatan 1966 Rahman Toleng meninggal dunia Selasa (29/1/2019) pagi sekira pukul 05.42 WIB. Jenasah almarhum akan dibawa dari RS Abdi WaluyoJakarta ke rumah duka di Jalan Cipedes Tengah 133, Bandung, Jawa Barat.
Almarhum Rahman Tolleng, meninggalkan istri Tati Rahman, dan empat orang putri dan putra yakni Erman Rahman, Maya Junus, Virga Rahman, Sandy Surya.
Semasa hidup Almarhum Rahman Toleng pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya Jakarta disamping aktivitas lainya.
Sejumlah tokoh mengucapkan duka atas meninggalnya Rahma Tolleng. Lewat akun twitternya, Goenawan Mohamad menulis, “Rahman Tolleng, aktivis Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSos) sejak akhir tahun 1950-an meninggal pagi ini di Jakarta. Almarhum kata Goenawan adalah pejuang demokrasi yang konsisten, tanpa pamrih, berkali-kali gagal — tanpa putus asa. Sahabat yang tak selamanya sepaham.”
Sedangkan Ulil Abshar Abdalla di akun twitternya menulis, “Kabar duka pagi ini: Rahman Tolleng, salah satu tokoh penting angkatan 66, wafat jam 5-an. Ikut berduka yg mendalam. Saya mulai bersahabat dengan sosok yg tajam pandangan-pandanganya ini ketika mengikuti pertemuan mingguan Forum Demokrasinya Gus Dur di tahun 90an.”