AJI Denpasar Protes Pengurangan Hukuman Pembunuh Wartawan

Selasa, 22 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto:detikcom)

(Foto:detikcom)

DARA | DENPASAR –  Presiden Jokowi memberi potongan hukuman kepada I Nyoman Susrama, otak pembunuhan wartawan Radar Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa dari hukuman seumur hidup menjadi 20 tahun.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar menyesalkan keputusan presiden itu serta menuntut putusan itu dianulir. Itu langkah mundur terhadap penegakan kemerdekaan pers, kata Ketua AJI Denpasar Nandhang R Astika dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/1/2019).

Pengungkapan kasus pembunuhan Prabangsa pada tahun2009, lanjut Nandhang Astika adalah salah satu bukti penegakan kemerdekaan pers di Indonesia, sebab selama ini kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia tidak diungkap tuntas dan dihukum berat.

Nandhang mengatakan tak mudah mengungkap kasus tersebut, sehingga pemberian potongan hukuman dari pidana penjara seumur hidup menjadi 20 tahun dinilai sangat disesalkan dan dinilai sebagai langkah mundur.***

Editor: denkur

Berita Terkait

11 Stafnya Jadi Tersangka Judi Online, Inilah Pernyataan Menteri Meutya Hafid
Simfoni Band Militer AL Republik Korea menggelar Konser di Indonesia
Catatan Diskusi Universitas Paramadina “BRICS vs OECD: Indonesia Pilih yang Mana?”
Menteri Nusron Wahid akan Tindak 537 Perusahaan Kelapa Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU
Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
Perkuat Sinergi dengan Induk dalam Kegiatan Sosial, BRI Finance Dukung Khitanan Massal Menyambut HUT BRI ke 129
Universitas Paramadina Berikan Ratusan Beasiswa untuk Program Sarjana
Yusril: Pemisahan Kemenkumham Agar Pekerjaan Lebih Fokus
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 November 2024 - 07:49 WIB

11 Stafnya Jadi Tersangka Judi Online, Inilah Pernyataan Menteri Meutya Hafid

Sabtu, 2 November 2024 - 07:32 WIB

Simfoni Band Militer AL Republik Korea menggelar Konser di Indonesia

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:27 WIB

Catatan Diskusi Universitas Paramadina “BRICS vs OECD: Indonesia Pilih yang Mana?”

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:19 WIB

Menteri Nusron Wahid akan Tindak 537 Perusahaan Kelapa Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU

Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:55 WIB

Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara

Berita Terbaru

OLAHRAGA

PREVIEW INDONESIA-JEPANG Jangan “Negosiasi” untuk Draw!

Sabtu, 2 Nov 2024 - 15:36 WIB