Abu Sayyap Sandera Dua Warga Wakatobi, Bupati Prihatin

Jumat, 22 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: Zobasultra.com

foto: Zobasultra.com

DARA | WAKATOBI – Bupati  Wakatobi,  Arhawi menyatakan prihatin atas dua warganya yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf, Filipina. Karena itu dia, berharap keluarga kedua orang tersebut bersabar.

Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggaran Ahrawi Kamis (21/2/2019), mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), agar dua orang warganya yang disandera kelompok Abu Sayyaf segera dibebaskan.

“Saya mohon kepada seluruh keluarga dan terkhusus masyarakat Wakatobi untuk turut serta bersama-sama mendoakan agar mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dua sandera warga Wakatobi ini secepatnya akan dibebaskan,” katanya.

Arhawi yakin kedua orang warganya itu  tidak terlibat gerakan apapun kecuali keduanya mencari nafkah  di Laut Malayasia.

Salah satu yang kini masih dalam penyaderaan kelompok Abu Sayyap itu adalah  Hariadin. Menurut putra Hariadin,  Ridwan selama ayahnya disandera, belum pernah ada kontak. “Kami berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk pembebasan ayah,” kata Ridwan.

Seperti dilansir zonasultra.com Ridwan  via Short Massage Service Rabu (20/2/2018)  menyatakan, “Harapan saya mudah-mudahan ayah saya tidak diapa-apakan dan bisa dikasi pulang dengan keadaan baik-baik saja, amin,”

Video penyanderaan Hariadin sempat viral di media sosial  sejak Selasa (19/2/2019). Video tersebut menggambarkan  Hariadin  penyanderaan kelompok  Abu Sayyaf. Hariadin dalam suara di video itu jelas mengaku dari Indonesia.

“Saya warga Negara Indonesia, pekerjaan saya nelayan di Sabah Sandakan, saya kena tangkap oleh Abu Sayyaf Filipin di laut Sandakan. Saya minta perhatiannya pemerintah Negara Republik Indonesia terutama presiden,” ujar lelaki itu dalam video.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan Hariadin diketahui lahir di Ambeua (wilayah Kaledupa) pada 5 Agustus 1973 yang bekerja sebagai petani, beragama Islam, dan pendidikan terakhir SMP. Hariadin beralamat di Dusun La Bantea, Desa Kalimas, Kacamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.

Hariadin bersama keluarganya telah meninggalkan Kaledupa sejak tahun 2012 untuk bekerja di Malaysia. Hariadin masih terdaftar sebagai warga Dusun La Bantea, sebagaimana tercantum dalam kartu keluarga (KK) miliknya yang dikeluarkan pada 16 Januari 2018. Dalam KK itu, Hariadin tercatat memiliki seorang istri dan 3 anak laki-laki.

“Info dari keluarganya di Kaledupa, pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2018 Hariadin bersama Heri alias Eri, disandera oleh kelompok bersenjata di perairan Sandakan, Malaysia,” ujar Harry.

Informasi kejadian penangkapan tersebut telah sampai kepada pihak Maritim Malaysia. Setelah itu langsung dilakukan pencarian, namun yang ditemukan hanya kapal yang digunakan Hariadin, tanpa awak. Lalu, pada hari Sabtu pagi, 8 Desember 2018, Hariadin menghubungi istrinya via telepon dengan menyatakan bahwa mereka telah disandera.***

 

Bahan : Zonasultra.com

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79
Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu
Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:59 WIB

Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79

Rabu, 16 Juli 2025 - 08:20 WIB

Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:38 WIB

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:28 WIB

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Berita Terbaru