Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR secara virtual, Senin (16/8/2021). Begini isinya.
DARA – Presiden berpakaian adat subu Baduy. Dalam pidatona menyampaikan tentang krisis, resesi, dan pandemi yang kemudian diibaratkan seperti api.
Menurutnya, api memang membakar tetapi juga menerangi.
“Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari. Tetapi, jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi,” ujarnya.
“Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” imbuhnya.
Presiden juga menyebut pandemi seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan dan mengasah. Pandemi, memberikan beban yang berat, beban yang penuh risiko dan memaksa bangsa ini menghadapi dan mengelolanya.
“Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyebut cobaan ini merupakan proses menjadi bangsa yang tahan banting, kokoh, dan mampu memenangi gelombang pertandingan.
Tak hanya itu, Jokowi juga membicarakan perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah melalui etape-etape ujian yang berat.
“Alhamdulillah kita berhasil melampauinya. Kemerdekaan Republik Indonesia bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, tetapi kita rebut melalui perjuangan di semua medan,” ujar Jokowi.
“Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka,” imbuhnya.
Jokowi juga menyebut resesi dan krisis yang telah terjadi setelah Indonesia merdeka bisa dilalui.
“Resesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil kita lampaui,” tuturnya.
Menurut Jokowi, ujian ini akan semakin menguatkan fondasi bangsa Indonesia.
“Setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia. Setiap etape memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam kehidupan kita,” imbuhnya.***
Editor: denkur | Sumber: galamedianews.com