DARA | GOWA –Bupati Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo, menyatakan enam warganya meninggal dunia saat banjir melanda sejumlah wilayah daerah ini, Selasa (22/1/2019). Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Jenneberang, setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (21/1/2019) dini hari hingga Selasa sore.
Bupati, yang ditemui merdeka.com di rumah jabatan bupati Selasa malam, menyebutkan, enam warganya itu meninggal dunia karena tertimbun longsor dan kedinginan. “Ada enam warga yang meninggal dunia mulai dari balita hingga orang dewasa.” kata Adnan, seusai memantau proses evakuasi warga di beberapa lokasi banjir bersama jajarannya.
Di antara enam warga itu, lanjut dia, dua balita yang meninggal dunia karena kedinginan. Keduanya sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong, satu di antaranya Akram Ali Yusran (3) warga perumahan Royal Zigma.
Warga lainnya, Rizal Lisan Trio, warga BTN Batara Mawang, Kecamatan Sombaopu. Korban berusia 48 itu, meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik.
Korban lainnya, dua orang warga Kecamatan Bongayya, Syarifuddin dan Daeng Baji, juga meninggal. Terakhir seorang warga dewasa meninggal dunia karena tertimbun longsor di daerah ketinggian Kecamatan Tinggi Moncong yang identitas lengkapnya belum diketahui.
Pihaknya juga mencatat empat warga mengalami luka dan sepuluh orang orang dinyatakan hilang. Mereka berasal dari Kecamatan Manuju, Bonto Marannu dan Bongayya.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019), terjadi akibat meluapnya Sungai Jenneberang, setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (21/1/2019) dini hari hingga Selasa sore.
Tribun Timur melansir, sejumlah Wilayah yang tergenang itu, di antaranya Kecamatan Pallangga, Tompobulu, Pattallassang, Sombaopu, Barombong, dan Bontomarannu. Menurut Tim Ahli Operasional Bili-bili, Hamzah, ada dua sumber air yang mengalir ke Sungai Jenneberang, yakni air dari Bendungan Bili-Bili dan dari Sungai Jenelata, hingga akhirnya meluap.
Banjir memaksa lebih dari 500 warga mengungsi. iNews memantau, kondisi ribuan rumah warga di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, tergenang banjir setinggi 2 meter.
Seusai mengevakuasi sejumlah warga ke beberapa lokasi, Tim SAR gabungan menghentikan proses evakuasi sementara karena kondisi yang tidak memungkinkan. Apa lagi aliran listrik di satu kecamatan yang tergenang banjir tersebut putus sehingga menyulitkan evkuasi.***