Sapujagat Cegah Pernikahan Dini, Apa Tuh…?

Kamis, 7 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Pikiran Rakyat/Kabar Banten)

Ilustrasi (Foto: Pikiran Rakyat/Kabar Banten)

Pernikahan anak usia dini masih kerap terjadi di Indonesia. Tentu saja berdampak pada kerawanan sosial, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bahkan perceraian.


DARA – Pasalnya, akibat masih labilnya emosi anak-anak dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga.

Dalam rangka mencegah pernikahan anak, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung menggulirkan program Sabilulungan Pendewasaan Usia Kawin Terjaga Keluarga Sehat (Sapujagat).

“Kami membuat program Sapujagat, yaitu dalam rangka melaksanakan Peraturan Bupati Nomor 128 Tahun 2020 tentang pencegahan kekerasan terhadap anak dan upaya pencegahan kawin di usia anak, sebab pernikahan di usia anak merupakan bibit kekerasan terhadap anak,” ujar Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun saat dihubungi via telepon, Kamis (7/1/2020).

Dalam Perbup tersebut, lanjut Hairun, mengatur bagaimana peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Bandung untuk mensosialisasikan kepada keluarga dan remaja itu sendiri, artinya anak-anak yang di bawah 18 tahun menurut undang-undang perlindungan anak, agar dapat terhindar dari pernikahan di usia anak.

Tak hanya menggulirkan program Sapujagat, pihaknya juga bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung untuk membuat buku panduan pencegahan dan penanggulangan problematika usia kawin anak.

“Aturan dan pedoman ini akan membekali masyarakat, tokoh masyarakat, pondok pesantren, sekolah dan para remaja,” ujar Hairun.

Selanjutnya mengenai program keluarga sehat, Hairun menuturkan bahwa program itu sangat bermanfaat ditengah kondisi pandemi Covid 19. Karena, ketahanan keluarga harus kuat sehingga kondisi kesehatan keluarga, baik itu pikiran maupun jiwanya, bisa sehat.

“Bagaimana keluarga itu sehat, tidak punya masalah di keluarganya atau harmonis, sehingga bisa menjaga ketahanan tubuh,” tutur Hairun.

Sementara itu, Ketua Bidang Infokom MUI Kabupaten Bandung, Aam Muamar mengatakan pihaknya memang terlibat dalam penyusunan buku tentang pernikahan anak, yang bekerjasama dengan DP2KBP3A Kabupaten Bandung. Kata Aam, didalam buku itu berisi tentang masalah perkawinan anak dari perspektif hukum, baik hukum positif maupun hukum agama, pendidikan hingga kesehatan.

“Fenomena pernikahan anak ini memang nyata di masyarakat. Bahkan ini menjadi salah satu penyumbang angka perceraian yang cukup tinggi,” kata Aam.

Mengedukasi masyarakat kaitan dengan pernikahan anak, kata Aam, memang secara non formal sudah dilakukan melalui pengajian-pengajian, khutbah-khutbah dan sebagainya.

“Meskipun memang belum terkoordinir, dalam artian dikondisikan oleh MUI itu sendiri,” kata Aam.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB