Proyek pedestrian Jalan Ir H Juanda (Dago) telah rampung dikerjakan. Rencananya, lusa 31 Desember jalan ini akan diresmikan Wali Kota Sukabumi.
DARA | SUKABUMI – Jelang peresmian, Jajaran Dinas Perhubungan Kota Sukabumi mengadakan giat bebersih sisa material bekas pengerjaan proyek tersebut.
“Ya jelang launching pedestrian jalan Dago besok, kita bersih-bersih dulu,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman. Selasa (29/12/2020).
Dengan selesainya pembangunan Pedestrian Dago ini, menurutnya, proses pembangunan jalur pedestrian Dago baik sisi timur maupun barat telah selesai 100 persen.
Pihak penyedia jasa masih memiliki tanggung jawab untuk pemeliharaan selama tiga bulan kedepan, setelah pembangunan selesai.
“Alhamdulillah pekerjaan pembangunan sudah selesai, bahkan ada kelebihan bayar oleh penyedia jasa, misalnya volume 70, pada kenyataanya mencapai 100,” jelasnya.
Dishub juga telah melakukan rapat koordinasi mulai dari Satuan Polisi Lalu lintas, Satuan Polisi pamong praja, Dinas Lingkungan Hidup dan Diskopdagrin, untuk evaluasi dengan Satlantas akan di Uji coba sistem satu arah (one way) dari selatan ke Utara, (dari RE. Martadinata menuju Balaikota).
“Tapi nanti kita evaluasi lagi, karena lalu lintas bersifat dinamis. Kita lihat kerawanan kemacetan akibat diberlakukan sistem one way,” ujarnya.
Berbicara kantong parkir yang selama ini ada di sepanjang jalur Dago, Abdul mengatakan nantinya akan mengajak partisipasi masyarakat, sebagai bentuk minimalisir parkir, hanya mengakomodir pejalan kaki dan parkir roda dua. Untuk parkir roda empat, Dishub telah menyurat ke beberapa potensi kantong parkir, untuk dijadikan lahan off street parking.
“Ada beberapa kantong parkir disekitar Dago seperti milik cafe like eart yang mungkin bisa dimanfaatkan juga sebagai masukan ke mereka. Termasuk nantinya ada pembatasan PKL yang di koordinir oleh Diskopdagrin,” ujarnya.
Pembatasan PKL yang dimaksud nantinya para pedagang yang berjualan ditengah taman hanya 40 pagi dan 40 malam. Dengan catatan tidak permanen, hanya portabel, dimana Pemkot Sukabumi lebih memfokuskan jalur pedestrian hanya untuk pejalan kaki dan masyarakat yang ingin menikmati suasana taman ditengah Kota.***
Editor: denkur