Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Magnifique Menggelar Webinar M-Class Keempat dengan Tema Sustainable Fashion

Minggu, 22 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dian Sastrowardoyo saat webinar (Foto: Istimewa)

Dian Sastrowardoyo saat webinar (Foto: Istimewa)

Industri fashion salah satu industri terbesar di dunia. Tidak hanya berhasil membuka banyak lapangan kerja dan nilai ekonomi tinggi, tapi juga penyumbang devisa negara non migas dari hasil ekspornya.


DARA | JAKARTA – Sayangnya, karena gaya hidup dan tren, industri fashion juga menghasilkan limbah yang sangat masif dan menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia.

Sepanjang tahun 2019, menurut Fashion Industry Waste Statistic & zerowaste.id, secara global industri mode menyumbang 20% dari limbah air dunia dan 10% emisi karbon dunia. Apakah ada solusi akan masalah ini?

Atas dasar kepedulian ini, Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) dan Magnifique Indonesia menggelar webinar keempat, Jumat 20 November 2020 dengan tema “Mengenal Lebih Dalam Sustainable Fashion”.

Pesertanya para mahasiswa dan komunitas pecinta fashion maupun pelaku industri terkait.

Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang bertindak sebagai pemateri, dan Webinar dipandu pekerja seni Dian Sastrowardoyo.

M-Class kali ini juga didukung penuh Samsung melalui produk smartphone Galaxy Note 20.

Webinar kali ini dihadiri 202 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti pelaksanaan M-Class sebelumnya, penyelenggara Webinar juga memberikan subsidi kuota internet dan bantuan transportasi kepada sebagian peserta yang memerlukan, khususnya mahasiswa dan komunitas di wilayah Indonesia Timur yang kesulitan biaya maupun akses ke acara belajar jarak jauh seperti Webinar ini.

“Saya senang sekali ikut webinar ini karena mendapat pengetahuan berharga tentang menjadi bagian dari industri mode yang bertanggung jawab. Kami pun mendapat kesempatan menunjukan kain tenun Terfo yang terbuat dari serat alam asli dan ramah lingkungan.” ujar Periskila Ambani, Ketua Komunitas Tenun Terfo Sarmi-Papua.

“Banyak hal baru yang saya pelajari dari Webinar kali ini, khususnya tentang gaya hidup kita sehari-hari, terutama pemakaian pakaian dan fashion yang berdampak besar ke lingkungan.” ujar Dian Sastrowardoyo, pekerja seni dan moderator M-Class, seperti dalam rilis yang diterima redaksi dara.co.id, Minggu (22/11/2020).

“Dengan mengajak teman-teman mahasiswa dan komunitas untuk ikut acara ini, kita juga ikut menyebarkan informasi penting dan mengedukasi konsumen untuk lebih sadar akan dampak lingkungan sebagai konsekuensi pilihan dan gaya hidup kita,” imbuhnya.

Sedangkan Chitra Subyakto dari Sejauh mata Memandang (SMM) menuturkan: “SMM adalah pesan cinta kami terhadap Indonesia dan bumi. Kami mencoba lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memberdayakan masyarakat dan mengangkat kekayaan wastra Indonesia dan mengemasnya ke dalam hidup sehari-hari.”

Penggunaan bahan daur ulang serta memanfaatkan materi bahan dari pabrik-pabrik tekstil yang tidak terpakai, lanjut Chitra Subyakto, yang dikenal dengan istilah deadstock adalah salah satu cara agar tidak menambah sampah.

“Kami senang terlibat di kegiatan Webinar seperti ini karena penting sekali masyarakat luas paham dan sadar akan kerusakan alam saat ini dan ikut berperan aktif untuk merawat bumi tempat kita tinggal,” ujarnya.

M-Class adalah program inisiatif dari Magnifique dan Yayasan Dian Sastrowardoyo untuk berkontribusi menyebarkan ilmu melalui belajar daring.

M-Class dilakukan setiap bulan dengan menghadirkan para pembicara yang kompeten dan topik yang berbeda. Selain Webinar gratis, M-Class juga memberikan kuota internet untuk peserta yang mempunyai keterbatasan akses maupun dana agar tidak terbebani dalam mengikuti acara.

“Kami mengharapkan lebih banyak lagi kolaborator yang bersinergi bersama kami, baik dalam hal pengajaran, penyediaan komunitas maupun sebagai sponsor,” ujar Arifaldi Dasril, Managing Partner Magnifique.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Pemprov Jabar Jamin Proses Pembelajaran SLBN A Pajajaran Lancar dan Aman
Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan PWI Paling Lambat Agustus 2025
Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat
Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas
Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya
Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu
Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?
Tangis Bahagia Fitri Pecah di Mapolresta Cirebon: Motor yang Hilang dari Parkiran Rumah Akhirnya Kembali Setelah Diculik Maling
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:19 WIB

Pemprov Jabar Jamin Proses Pembelajaran SLBN A Pajajaran Lancar dan Aman

Sabtu, 17 Mei 2025 - 12:12 WIB

Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan PWI Paling Lambat Agustus 2025

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:03 WIB

Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:59 WIB

Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:57 WIB

Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Dari Kemeriahan Hari Nelayan Palabuhanratu

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:11 WIB