Dear… Ibu-Ibu, Inilah Empat Poin Upaya Pencegahan Stunting

Minggu, 22 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho

Dalam penanganan Stunting, sedikitnya ada empat upaya yang bisa dilakukan masyarakat, kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Tri Cahyo Nugroho, Minggu (22/11/2020).


DARA | GARUT – Menurut Tri, pertama untuk mencegah stunting yakni terkait asupan gizi yang harus bagus.

Tri mengatakan, stunting itu tidak tiba-tiba karena definisi stunting adalah kurang gizi kronis, sehingga harus merunut kebelakang mengapa bayi-bayi balita itu bisa menjadi stunting.

“Di situ ketemulah bahwa pencegahan stunting harus dimulai minimal sejak ibu itu hamil. Jadi ketika ibu itu hamil maka seorang ibu harus cukup gizinya karena gizi yang dimakan oleh ibu tentunya akan dimakan juga oleh bayinya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Tri, pola asuh yang benar juga bisa menjadi upaya dalam pencegahan stunting.

“Sebenarnya begitu mudah, cuman masyarakat kita pola asuhnya ibu yang bekerja lupa. Ada istilahnya harus memerah ASI (Air Susu Ibu) jadi kadang stunting lahir terus tidak dikasih ASI eksklusif, jadinya stuntingnya agak menetap,” ujarnya.

Tri menuturkan, untuk pencegahan ini bukan melulu soal gizi. Upaya lainnya yakni melaksanakan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan imunisasi.

“Harus juga poin ketiga itu dijaga kesehatannya dengan imunisasi. Percuma saja kita kasih gizi yang bagus, tetapi anaknya sakit-sakitan. Nah biar tidak sakit-sakitan tentunya imunisasinya harus lengkap,” ujarnya.

Tri menambahkan, poin ke empat untuk mencegah Stunting adalah lingkungan yang sehat dan bersih juga bisa mencegah terjadinya stunting.

“Biar tidak sakit-sakitan lagi, salah satunya ada intervensi lingkungan,” katanya, seraya mencontohkan kondisi jamban apa sehat atau belum, kebiasaan keluarganya dalam mencuci tangan dengan rapih.

“Jangan sampai gizinya bagus, tangannya tercemar, jambannya masih belum sehat, akhirnya anaknya masih sakit-sakitan, dan cacingan.” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Optimalisasi Fungsi dan Peran FKDM Perlu Dukungan Anggaran yang Memadai
Kick Off Program UMKM Naik Kelas, Bupati Sukabumi Bilang UMKM Pondasi Penting Pembangunan Ekonomi
Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid, Kantor Dinkes Bandung Barat Digeledah Kejaksaan
Hari Anak Nasional, LRT Jabodebek Menjadi Ruang Tumbuh Anak Lewat Edutrain
Menteri PKP dan Gubernur Jabar Ingatkan Masyarakat Jauhi Rentenir, Manfaatkan Pembiayaan Resmi
Polres Garut Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil
Klasterisasi Usaha, Langkah Strategis PNM Cabang Garut Bantu UMKM Tumbuh dan Naik Kelas
Ratusan Personel Polisi Dikerahkan untuk Amankan Eksekusi Ruko Sengketa di Cikajang Garut

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:05 WIB

Optimalisasi Fungsi dan Peran FKDM Perlu Dukungan Anggaran yang Memadai

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:47 WIB

Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid, Kantor Dinkes Bandung Barat Digeledah Kejaksaan

Kamis, 24 Juli 2025 - 12:00 WIB

Hari Anak Nasional, LRT Jabodebek Menjadi Ruang Tumbuh Anak Lewat Edutrain

Kamis, 24 Juli 2025 - 09:02 WIB

Menteri PKP dan Gubernur Jabar Ingatkan Masyarakat Jauhi Rentenir, Manfaatkan Pembiayaan Resmi

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:20 WIB

Polres Garut Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil

Berita Terbaru

Dr Jamisten Situmorang, M.Pd

BANDUNG UPDATE

Lulusan SMK tidak Sebanding dengan Lapangan Kerja, Apa Kata Pengamat?

Jumat, 25 Jul 2025 - 17:24 WIB

CATATAN

PENGAKUAN PALESTINA Perancis, Ibarat Gulungan Salju

Jumat, 25 Jul 2025 - 15:19 WIB

NASIONAL

Pengurus IKWI Pusat Rayakan HUT Ke-64 Secara Sederhana

Jumat, 25 Jul 2025 - 14:20 WIB