DARA | JAKARTA – Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta fase 1 Kelapa Gading-Velodrome mengundang kontroversi, terutama soal anggaran. Fahri Hamzah dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, sempat terlibat adu mulut. Bahkan, Luhut marah dan mengatakan akan mencium kaki Fahri Hamzah kalau benar apa yang dikatakan Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah memang pernah mengatakan, biaya proyek tiang LRT terlalu mahal dan juga membahayakan. ”Saya mendengar juga kalau ada yang mengatakan pada peninggian tiang itu sebenernya ada analisis kalau itu tidak diperlukan di situlah terjadi tambahan biaya. Jadi saya denger ini bukan cuma di Palembang. Tapi di seluruh tempat yang dibangun tiang-tiang itu di situ ada tambahan biaya yang harus diantisipasi. Karena itu saya kira audit saja dari awal,” ujar Fahri Hamzah. Dilansir dari Tribunnews.
Menanggapi kritikan Fahri Hamzah yang mengatakan proyek tiang LRT terlalu mahal, Luhut Binsar Panjaitan marah. Lalu ia mengatakan: “Suruh dia hitung, bawa sini, saya cium kakinya kalau saya salah,” ujar Luhut.
Menurutnya, model LRT yang digunakan di Indonesia sudah sesuai dengan standar Internasional, seperti yang diterapkan di Perancis.
Namun, belakangan depat Fahri Hamzah dan Luhut Binsar itu jadi trending topic di twitter. Banyak netizen meminta Luhut memenuhi janjinya untuk mencium kaki Fahri Hamzah. Hal itu dipicu pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sama dengan Fahri Hamzah, menilai biaya proyek tiang LRT terlalu mahal hingga mencapai 500 miliar per satu kilometer.
Selain itu Jusuf Kalla juga menilai pembangunan LRT di wilayah Bogor, Bekasi, dan Depok sebenarnya tak telalu efisien, sebab pembangunannya berada di samping jalan tol. “Dana pembangunannya mencapai Rp 500 miliar per kilometer, juga dirasanya mahal. Pembangunan proyek tersebut tidak menggunakan konsultan yang benar,” ujar Jusup Kalla.
“Gak usah gitu lah…,” tulis Fahri Hamzah di akun twitter-nya menanggapi banyaknya netizen menagih janji Luhut Binsar untuk mencium kaki Fahri Hamzah.***
Editor: denkur