Berkat PKH, Ribuan Emak-Emak Kini Hidup Mandiri dan Sukses

Jumat, 4 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Emak-Emak Mandiri Bersama PKH (Foto: Yohanes/dara.co.id)

Emak-Emak Mandiri Bersama PKH (Foto: Yohanes/dara.co.id)

“Saya dan suami sudah punya usaha yang mandiri dan kini mempunyai usaha jual beli furnitur dengan penghasilan kurang lebih Rp1.500.000,” kata Fatimah.


DARA | INDRAMAYU – Tak bisa dipungkiri Program Keluarga Harapan (PKH) yang didengungkan Kementerian Sosial RI telah mengangkat ribuan emak-emak menjadi mandiri dan sejahtera. Graduasi Mandiri dari peserta KPM PKH adalah muara dari program tersebut.

Seperti yang dialami Emak Fatimah (43) dari Desa Cantigi Wetan dan Emak Carini (51) dari Desa Panyingkiran Lor Kecamatan Cantigi.
Setelah sekian tahun menerima bantuan PKH, kini dua emak-emak dari ribuan emak-emak lainnya yang mendapat bantuan serupa itu telah lepas dari PKH karena kehidupannya telah meningkat menjadi mandiri dan sejahtera.

Peningkatan status Graduasi Mandiri tersebut terungkap ketika berlangsung kegiatan Bimbingan Program Perlindungan Sosial di Kantor Kecamatan Cantigi, Kamis kemarin (3/9/2020).

Pengalaman yang disampaikan Ibu Fatimah sebagai peserta PKH sejak tahun 2008 mungkin bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran buat semuanya, bahwa segala kekurangan jika dilaksanakan dengan tekun dan sungguh-sungguh akan berbuah manis.

Ibu Fatimah menceritakan, selama menerima bantuan PKH dirinya sudah banyak merasakan manfaat baik untuk pribadi maupun keluarganya.

Awalnya ia dan suaminya berprofesi sebagai petani, sebagai istri membantu suami untuk bekerja di sawah orang dan dari setiap pekerjaan itu dirinya mendapatakan penghasilan.

Namun kini, dirinya sudah melepaskan kepesertaan PKH karena dirinya merasa sudah tidak layak lagi menerima bantuan itu.

“Saya dan suami sudah punya usaha yang mandiri dan kini mempunyai usaha jual beli furnitur dengan penghasilan kurang lebih Rp. 1.500.000,” kata Fatimah.

Berbeda dengan Fatimah, seperti yang dialami Ibu Carini, kehidupan dirinya kini sudah meningkat. Jika dulu PKH menjadi topangan hidupnya, sekarang setelah berjualan kerudung hidupnya lebih mandiri dan bertekad untuk tidak lagi dicap sebagai keluarga tidak mampu.

“Sekarang saya sadar dan faham, banyak kehidupan warga lain yang dibawah saya. Maka saya melepaskan PKH saya karena saya sudah bisa mandiri,” kata Carini.

Tekad yang kuat dari para peserta penerima PKH untuk melakukan Graduasi Mandiri mendapat reaksi yang sangat positif dari Plt Bupati Indramayu H Taufik Hidayat ketika berlangsung kegiatan Bimbingan Perlindungan Sosial di halaman Kantor Kecamatan Cantigi, Kamis (3/9/2020).

Taufik Hidayat menegaskan, keinginan kuat para peserta PKH untuk tidak lagi menjadi peserta PKH dan mandiri harus didukung oleh semua pihak. Pasalnya, tujuan dari program PKH adalah kemandirian dari para pesertanya.

“Setiap tahun jumlah yang Graduasi Mandiri harus terus bertambah dari total jumlah penerima PKH. Kita ingin prosentasenya terus meningkat dari yang ada saat ini sebanyak 1.911 KPM,” tegas Taufik.

Dalam kegiatan tersebut hadir juga penerima KPM dari enam kecamatan yakni Lohbener, Pasekan, Indramayu, Sindang, Arahan, dan Balongan.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum
Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA
Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang
Wabup Sukabumi Jelaskan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi
Kota Sukabumi Pemegang Inflasi Tertinggi di Jawa Barat, Begini Penjelasan Bappeda
KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi
Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:19 WIB

Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:49 WIB

Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 13:17 WIB

Kota Sukabumi Pemegang Inflasi Tertinggi di Jawa Barat, Begini Penjelasan Bappeda

Berita Terbaru