Jane merasa tertarik untuk menjadi pemimpin daerah di Kabupaten Bandung karena baginya banyak lokasi pariwisata yang beragam dan menarik untuk dikunjungi dan tempat-tempat tersebut harus lebih di promosikan lagi ke wisatawan lokal dan mancanegara.
DARA | BANDUNG – Pasca dikabarkan pecah kongsi dengan PKS, Partai Demokrat memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Nasdem dan PKB di pilkada Kabupaten Bandung 2020 dengan mengusung pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan.
Namun hingga saat ini rekomendasi dari DPP Demokrat belum juga turun, kendati Partai Nasdem dan PKB sudah menurunkan rekomendasinya kepada pasangan tersebut.
Hal itu membuat salah satu kader Partai Demokrat Jane Shalimar merasa masih memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam kontestasi pilkada di Kabupaten Bandung.
Menurutnya, sebelum ada rekomendasi dari DPP, siapapun kader Demokrat yang mengikuti ajang tersebut dan melakukan koordinasi dimulai dari struktur bawah (DPC) hingga struktur teratas (DPP).
“Karena saya adalah kader Partai Demokrat yang juga pengurus DPP yaitu sebagai sekretaris departemen V-infrastruktur dan pembangunan, jadi partai memberi kesempatan kepada saya untuk ikut serta dalam kontestasi pilkada ini,” ujarnya ketika dihubungi dara.co.id melalui pesan singkat, Sabtu (25/7/2020).
Walaupun saat ini dikabarkan bahwa Demokrat sudah berkoalisi dengan PKB dan Nasdem untuk mengusung Kang DS-Sahrul Gunawan, Jane masih merasa santai sebab semuanya masih dinamis dan bisa berubah-ubah.
“Belum koalisi lah, kan belum ada rekomendasi yang turun dari DPP, semua masih dinamis dan bisa berubah-ubah, saya pribadi sih dibawa santai aja, karena yang berhak memutuskan adalah DPP,” katanya.
Jane merasa tertarik untuk menjadi pemimpin daerah di Kabupaten Bandung karena baginya banyak lokasi pariwisata yang beragam dan menarik untuk dikunjungi dan tempat-tempat tersebut harus lebih di promosikan lagi ke wisatawan lokal dan mancanegara.
“Namun bukan itu saja sih, kalau alasan ikut pilkada itu bukan semata-mata karena ingin meningkatkan potensi pariwisata saja, tapi di saat-saat seperti inilah waktunya perempuan turut andil dalam roda pemerintahan, juga untuk lebih fokus ke dunia pendidikan, kesehatan, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak,” jelasnya.
Sejauh ini, ia yang saat ini tinggal di Soreang sudah mengunjungi beberapa wilayah di Kabupaten Bandung untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat.
“Saya kebetulan tinggal di Soreang, kemarin-kemarin sempat ke Cicalengka dan Ciwidey, Alhamdulillah sambutannya luar biasa dan juga saya nggak perlu repot-repot memperkenalkan diri, masyarakat (khususnya ibu-ibu) juga saya ajak ngariung dan bertukar pikiran tentang apa-apa saja yg menjadi permasalahan di daerah mereka,” lanjutnya.
Ia yang selama ini berprofesi sebagai public figure pun lebih nyaman melakukan pendekatan secara natural dan serba mendadak, sehingga bisa terlihat bagaimana penerimaan masyarakat terhadap dirinya.
“Ini adalah saatnya saya berkonsentrasi untuk dapat berbuat yang lebih baik dan lebih maksimal untuk masyarakat luas,” pungkasnya.
Editor : Maji