Rupiah Menguat di Posisi Rp14.595 per dolar AS

Kamis, 23 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.595 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (23/7/2020) pagi. Mata uang Garuda menguat 55 poin atau 0,38 persen dari Rp14.650 pada hari sebelumnya.


DARA| BANDUNG- Rupiah menguat bersama sebagian mata uang Asia, seperti dolar Singapura yang naik 0,06 persen, ringgit Malaysia 0,06 persen, yen Jepang 0,02 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

Sementara, sebagian mata uang Asia lainnya justru berada di zona merah. Won Korea Selatan melemah 0,28 persen, peso Filipina minus 0,08 persen, yuan China minus 0,07 persen, dan baht Thailand minus 0,01 persen.

Hal serupa terjadi di jajaran mata uang utama negara maju. Rubel Rusia melemah 0,12 persen, dolar Australia minus 0,03 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,01 persen.

Sedangkan lainnya terpantau masih menguat dari dolar AS. Dolar Kanada menguat 0,08 persen, euro Eropa 0,03 persen, dan franc Swiss 0,03 persen.

Kendati menguat, Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melihat kurs rupiah kemungkinan berbalik arah jadi melemah pada perdagangan pasar spot sore nanti.

Proyeksinya, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp14.600 sampai Rp14.800 per dolar AS.

Menurutnya, risiko pelemahan rupiah datang dari ketegangan hubungan antara AS dan China karena perintah penutupan kantor konsulat China di Houston, AS. Langkah AS itu kemungkinan akan mendapat balasan dari China dan memperburuk hubungan kedua negara.

“Ini mendorong pelemahan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS, memburuknya hubungan dikhawatirkan merembet ke isu perdagangan,” ucap Ariston seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Lebih lanjut, hubungan dagang yang kurang baik antara AS dan China membuat pelaku pasar semakin khawatir dengan prospek ekonomi ke depan. Padahal, ekonomi belum mampu pulih dari tekanan pandemi virus corona atau covid-19.

“Selain itu, pasar juga masih khawatir penularan virus yang masih terus meninggi meskipun usaha-usaha penemuan vaksin sudah mengalami kemajuan,” pungkas Ariston.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja
Satu Ruang Kelas di SMPN 4 Simpenan Ambruk, Kepsek Gercep Lapor ke Dinas Pendidikan
Disaksikan Prabowo–Putin, Menkomdigi Perkuat Diplomasi Digital Lewat MoU dengan Rusia
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:13 WIB

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:54 WIB

PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB