Dampak Corona, Penjualan Alat Sekolah Turun 90 Persen

Senin, 22 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar hanya ilustrasi (Foto: AJNN.Net)

Gambar hanya ilustrasi (Foto: AJNN.Net)

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, omzet kelengkapan sekolah seperti buku, tas dls, tahun ajaran baru 2020/2021 sekarang ini, sepi. Boleh jadi itu terpengaruh suasana pandemi corona.


DARA | CIANJUR – Belum adanya kepastian dari pemerintah soal kapan kebijakan belajar di rumah berakhir juga mempengaruhi geliat penjualan sejumlah kebutuhan alat sekolah.

Fani Ampiyani (40) seorang penjual alat kelengkapan sekolah, mengatakan akibat kondisi tersebut berdampak pada menurunnya penjualan hingga 90 persen.

Fani mengungkapkan, sepinya penjualan mulai sepi pembeli sejak diberlakukannya belajar di rumah pada Maret 2020.

“Penjualan seragam sekolah dan perlengkapan lainnya turun drastis dibanding tahun lalu,” Kata Fani, pemilik Toko Berkah, kepada wartawan, Senin (22/6/2020).

Fani mengungkapkan, masyarakat mengurungkan niat untuk belanja kebutuhan sekolah karena masih menunggu soal kepastian sekolah dibuka.

“Namun, masih ada waktu hingga Juli. Mudah-mudahan ada peningkatkan di penjualan nanti,” ucap Fani

Pedagang lain Ujang (35) mengaku, jelang penerimaan siswa baru tahun ini, ia tak belanja khusus.

Padahal, di momen seperti sekarang ini (tahun ajaran baru) ia selalu belanja banyak untuk kebutuhan barang dagangan.

“Tapi, sekarang stok masih banyak. Apalagi buku dan seragam sekolah. Jadi, mau dihabiskan dulu stok yang ada,” ujar Ujang.

Diakuinya, pemberlakuan belajar di rumah imbas dari pandemi corona cukup memengaruhi keberlangsungan usahanya,

Karena itu, Ujang berharap, wabah segera berlalu agar sekolah bisa kembali aktif seperti sedia kala.

“Kalau terus-terusan kondisinya seperti ini, kami bisa semakin merugi, omzet terus-terusan merosot,” imbuhnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum
Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA
Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang
Wabup Sukabumi Jelaskan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi
Kota Sukabumi Pemegang Inflasi Tertinggi di Jawa Barat, Begini Penjelasan Bappeda
KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi
Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:19 WIB

Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:49 WIB

Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 13:17 WIB

Kota Sukabumi Pemegang Inflasi Tertinggi di Jawa Barat, Begini Penjelasan Bappeda

Berita Terbaru