Protokol Kesehatan di Pasar Lembang Diperketat, Emil Imbau Pedagang Pakai Sarung Tangan

Minggu, 14 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (kanan) bersama Bupati Bandung Barat, aa Umbara Sutisna saat meninjau protokol kesehatan yang sudah diterapkan di Pasar Panorama Lembang, KBB, Minggu (14/6/2020). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (kanan) bersama Bupati Bandung Barat, aa Umbara Sutisna saat meninjau protokol kesehatan yang sudah diterapkan di Pasar Panorama Lembang, KBB, Minggu (14/6/2020). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Hampir 100 persen semua (pedagang dan pembeli) memakai masker. Tadinya ekspektasi saya agak rendah, tapi alhamdulillah luar biasa,” ujar Ridwan Kamil.


DARA | BANDUNG – Masuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau penerapan protokol kesehatan di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Minggu (14/6/2020).

Pria yang akrab disapa Emil itu menilai, protokol kesehatan AKB sudah berjalan baik seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan sebelum masuk area pasar.

“Hampir 100 persen semua (pedagang dan pembeli) memakai masker. Tadinya ekspektasi saya agak rendah, tapi alhamdulillah luar biasa,” ujar Emil usai peninjauan.

Emil meminta kepada Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan pengelola pasar untuk konsisten mengawasi penerapan protokol kesehatan selama AKB. Salah satunya, intens menginformasikan protokol kesehatan kepada pengunjung dan pembeli melalui pengeras suara yang terdapat di pasar.

“Ada pengeras suara untuk terus mengingatkan karena satu atau dua (pedagang atau pembeli) ada yang tidak disiplin. Tinggal musalanya belum tadi, tinggal diatur pakai selotip untuk tanda jaga jarak. Kalau itu sudah semua fasilitas saya kira sudah baik,” ucapnya.

Dirinya pun mengimbau para pedagang memakai sarung tangan, karena ada serah terima uang fisik atau memegang benda lainnya yang punya potensi yang tidak terkontrol.

Menurutnya, kedisiplinan masyarakat dalam terapkan protokol kesehatan di pasar tradisional harus juga disertai dengan tes masif secara berkala, sebagai langkah antisipatif.

“Pembatasan pengunjung bisa diatur oleh pengelola pasar. Dan per hari ini pengunjung tidak terlalu padat, saya lihat juga tadi orang duduk untuk makan juga dia sudah mengatur jarak sendiri. Saya titip juga ke Pak Bupati agar dua minggu sekali atau sebulan sekali disidak dengan rapid test, supaya tidak kecolongan,” imbau Emil.

Kepala Pengelola Pasar Panorama Lembang Adithya menyatakan, penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sebulan lalu, dan merujuk pada imbauan pemerintah. Mulai dari pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, cek suhu, pakai sarung tangan, sampai alur keluar-masuk pengunjung.

“Kita batasi juga pembatasan operasional sesuai dengan aturan pemerintah. Tapi untuk saat ini, (jam operasional) sampai jam empat (sore) dari pagi. Juga kita sediakan ada delapan titik tempat cuci tangan,” kata Adithya.

Jika memang tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, kata dia, maka pihaknya tidak mengizinkan untuk masuk ke Pasar Panorama Lembang. Seperti ketika pengunjung atau pedagang tidak menggunakan masker, pihaknya akan memberikan arahan untuk kembali lagi atau pulang.

Menurut Adithya, Pasar Panorama Lembang telah menerapkan shif berjualan. Dengan begitu, pedagang yang berjumlah 2.000 tidak berjualan bersamaan.

“Jadi, untuk pedagang yang basahan itu dari subuh sampai pukul 10 atau 11. Nah, untuk pedagang yang keringan atau pakaian itu dari pukul 9. Jadi, walaupun jumlah pedagang kami ada 2.000 lebih tapi tidak semuanya berdagang dalam satu waktu,” katanya.

Aditthya menambahkan, sementara ini setelah dilihat memang pengunjung itu hanya 1.000’an atau mengalami pengurangan. “Tetap kita batasi pengunjungnya tapi kita batasi di parkir, ketika terlihat di dalam sudah terlalu penuh maka kita akan tutup pintu parkirnya, pembatasan pengunjungnya seperti itu,” terangnya.

Guna cegah penularan Covid-19, kata Adithya, pihaknya sudah melaksanakan tes masif kepada 30 persen pedagang.

“Di pasar kita juga sudah melalui rapid test dan alhamdulillah dari sampel 30 persen pedagang yang kita tes hasilnya semua negatif (nonreaktif). Jadi, penerapan PSBB atau protokol kesehatan yang kita lakukan selama ini cukup efektif, jelasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar
Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK
Jeje Ritchie Ismail Lantik Tujuh Kades, Begini Pesannya
Pemerintah Siapkan Internet 100 Mbps untuk Sekolah dan Puskesmas Blank Spot
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:18 WIB

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:11 WIB

KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:35 WIB

Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB