Berjuang Nafkahi Keluarganya, Siti Rela Jadi Buruh Cetak Batako

Selasa, 21 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siti Rohilah saat melakukan pekerjaannya membuat batako. (Foto: Angga Purwanda/dara.co.id)

Siti Rohilah saat melakukan pekerjaannya membuat batako. (Foto: Angga Purwanda/dara.co.id)

SITI Rohilah (48) warga Kampung Kebon Peuntas, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus menjadi buruh pembuat batako untuk dapat membantu perekonomian keluarganya.

Untuk mendapatkan upah sebesar Rp 50 ribu per hari, perempuan dengan empat orang anak itu harus bekerja dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya.

Meskipun berat, pekerjaan itu tetap ia jalani untuk dapat membantu menambah penghasilan suaminya yang juga hanya buruh serabutan dengan penghasilan yang tak pasti.

Setiap harinya, Siti harus berjalan kaki sepanjang 2 kilometer untuk sampai di lokasi tempatnya bekerja. Meskipun berat, namun pekerjaannya itu tetap ia jalani dengan ikhlas dan sabar.

Meskipun berperawakan kecil, tetapi Siti sangat cekatan mengambil bahan batako yang merupakan campuran dari pasir dan semen untuk dimasukan dalam cetakan khusus.

Setelah dimasukan cetakan, ibu Siti segera menaiki gagang besi dari alat cetak untuk menekan bahan batako agar padat.

Usianya yang sudah tak muda lagi, membuat dia harus menggunakan alat bantu berupa tali yang digantung di langit-langit tempat pembuatan batako agar bisa naik ke alat khusus tersebut. Selesai dicetak, batako nyang sudah dipadatkan itu kemudian disusun satu-persatu.

Dalam sehari, Siti yang sudah enam tahun melakoni pekerjaan itu bisa membuat ratusan buah batako. Dari setiap batako yang dibuat, dia mendapatkan upah Rp 190.

“Sebelum menjadi buruh cetak batako, saya juga pernah menjadi kernet sekaligus kuli panggul di toko material. Sehari, dari pengasilan buruh cetak batako bisa dapat Rp 50 ribu, kadang juga kurang dari itu,” jelas Siti saat ditemui di sela-sela kegiatannya mencetak batako, Selasa (21/4/2020).

Meskipun pekerjaannya cukup berat, namun Siti tak pernah mengeluh. Tidak adanya lapangan pekerjaan lain, membuatnya memilih untuk bertahan menjadi buruh pembuat batako.***

 

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Penyampaian Nota Pengantar Bupati
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa
Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda
Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi
Dukung Swasembada Pangan, Jajaran Polres Sukabumi Gelar Penanaman Jagung
Geger di Mapolresta Cirebon! Puluhan Polisi Mendadak Dites Urine, Ada Apa?

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:57 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:49 WIB

Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:20 WIB

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB