“Meskipun belum swab test karena meninggal sebelum diambil sample untuk uji labolatoriumnya. Tapi itu juga menjadi alasan bayi dari warga meninggal dari Kecamatan Cijati itu ditetapkan menjadi PDP,” kata dr Yusman Faisal .
DARA | CIANJUR – Seorang bayi berusia tujuh hari di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Diketahui, ibu dari bayi tersebut meninggal dunia dan juga merupakan PDP terindikasi positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, bayi perempuan tersebut sudah dirujuk dari RS Cimacan ke Bandung karena menunjukkan gejala penyakit.
“Sebelumnya di rawat di RS Cimacan, Cipanas, lalu dirujuk dua hari lalu. Tapi ditetapkan PDP hari ini. Sekarang sudah ditangani di rumah sakit di Bandung,” kata Yusman kepada wartawan, Sabtu (11/4/2020).
Menurut Yusman, selain karena menunjukkan gejala penyakit, bayi yang baru berusia seminggu itu ditetapkan PDP lantaran ibunya yang berstatus positif berdasarkan rapid test.
“Meskipun belum swab test karena meninggal sebelum diambil sample untuk uji labolatoriumnya. Tapi itu juga menjadi alasan bayi dari warga meninggal dari Kecamatan Cijati itu ditetapkan menjadi PDP,” tuturnya.
Bayi tersebut, kata dia, sebenarnya merupakan kembar. Tetapi kembarannya meninggal beberapa hari setelah ibunya meninggal. “Untuk saudara kembarnya yang meninggal tidak PDP, hanya yang bayi perempuan itu yang PDP karena ada gejala penyakit,” jelasnya.
Yusman menambahkan, bayi berstatus PDP di Cianjur merupakan yang kedua. Sebelumnya ada bayi berusia 28 hari yang juga ditetapkan menjadi PDP. bayi tersebut mengalami sesak nafas dan memiliki riwayat perjalanan dari zona merah wabah Corona.
“Jadi ada dua bayi yang berstatus PDP. Tapi untuk yang pertama itu sudah selesai dan dinyatakan sehat. Sekarang kami akan pantau bayi dari pasien meninggal terindikasi Covid-19 berdasarkan swab test,” ujarnya.
Terkait data PDP di Cianjur, ungkap Yusman, saat ini jumlahnya mencapai 26 orang. Sebanyak 16 orang masih dalam pengawasan, 6 orang selesai dan sembuh, serta 4 orang meninggal. Sedangkan untuk jumlah ODP di Cianjur kini berada di angka 503 orang.
Untuk diketahui, belum lama ini dua orang pasien terindikasi positif Corona berdasarkan hasil rapid test di Kabupaten Cianjur meninggal dunia. Sayangnya, kedua pasien tersebut belum sempat diambil sample untuk uji swab, sehingga tak dapat dipastikan positif atau negatif Corona berdasarkan swab test.
Kedua pasien yang awalnya masuk dalam kategori PDP itu langsung menjalani rapid test begitu masuk rumah sakit.
Menurut Yusman, pasien terindikasi positif itu merupakan warga Kecamatan Cijati dan Kecamatan Cianjur. Keduanya sempat menjalani penanganan medis di rumah sakit. Tetapi, beberapa jam setelah dirawat, kedua pasien meninggal.***
Editor: Muhammad Zein