“Total 20 tenaga kesehatan, sebagian pakai APD sesuai standar dan sebagian lagi memang ada yang menggunakan jas hujan untuk pelindung diri saat memeriksa kesehatan santri,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila Yahya.
DARA | CIANJUR – Persoalan minimnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) di tengah merebaknya virus Corona (Covid-19) juga dialami para tenaga medis di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kondisi itu terbukti saat puluhan tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ratusan santri Ponpes Lirboyo asal Cianjur yang kembali ke kampung halaman, Rabu (1/4/2020). Sebagian tenaga medis terpaksa menggunakan jas hujan sebagai pengganti APD.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila Yahya mengungkapkan, ada 20 tenaga medis dari Dinas Kesehatan yang ditugaskan untuk memeriksa kondisi kesehatan para santri yang pulang dari Pondok Pesantren Lirboyo.
“Total 20 tenaga kesehatan, sebagian pakai APD sesuai standar dan sebagian lagi memang ada yang menggunakan jas hujan untuk pelindung diri saat memeriksa kesehatan santri,” kata Frida kepada wartawan di sela pemeriksaan kesehatan santri, Rabu (1/4/2020).
Frida mengakui, minimnya APD membuat tenaga kesehatan tersebut menggunakan jas hujan. Bahkan untuk pelindung wajah pun bukan yang asli, melainkan pelindung buatan dari plastik.
“Memang terbatas, sebagian besar sudah didistribusikan. Jadi sisanya yang digunakan hari ini. Itupun tidak cukup untuk semua tenaga medis yang bertugas memeriksa santri,” tuturnya.
Namun, lanjut Frida, Dinkes tengah memesan APD untuk stok ke depan bagi para tenaga medis dan petugas Dinas Kesehatan. Selain pengadaan, Dinkes juga mendapat bantuan dari beberapa pihak untuk APD.
“Sedang dipesan untuk yang pengadaan Dinkes.Tapi ada juga nanti pihak yang menyumbang. Semoga ke depannya untuk APD bisa tercukupi selama Pandemi Corona ini,” katanya.***
Editor: Muhammad Zein