Bukannya belajar di rumah, belasan anak usia Sekolah dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, malah bermain game online. Padahal kebijakan libur sekolah dilakukan agar anak-anak tak berkeliaran dan tetap belajar di rumah masing-masing.
DARA | GARUT – Satpol PP Kabupaten Garut bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong menyisir beberapa warnet di wilayah perkotaan. Hasilnya belasan anak tengah asyik bermain di warnet.
“Tadi kami sudah minta agar anak-anak untuk pulang. Saya nasihati juga selama dua minggu ini diam di rumah. Jangan banyak berkeliaran,” ujar Totong di sela memberikan nasihat kepada anak-anak tersebut, Rabu (18/3/2020).
Diliburkannya sekolah selama dua pekan, kata Totong, tak berarti membuat para siswa bebas berkeliaran. Setiap sekolah diminta untuk tetap memberi tugas kepada siswanya.
“Saya akan minta guru untuk memantau para siswanya. Tugas juga sudah diberikan, agar mereka tetap belajar walau berada di rumah,” katanya.
Totong mengajak orang tua siswa untuk aktif mengawasi anaknya. Selama dua pekan ini, anak-anak jangan sampai pergi dari rumah, terutama pada jam sekolah.
“Kami akan terus pantau tempat keramaian. Kalau ada anak sekolah, akan kami antar pulang,” ujarnya.
Dewi (16), siswa SMKN 1 Garut memilih mengerjakan tugas sekolah di rumah. Ia khawatir dengan kondisi saat ini apabila berpergian ke luar rumah.
“Sekolah juga sudah kasih tugas. Kebanyakan yang berkaitan dengan virus corona. Biar paham juga soal virus ini yang sedang mewabah,” kata Dewi.***
Editor: Muhammad Zein