Santer pemberitaan mengenai virus Corona(Covid-19), menyebabkan kekhawatiran masyarakat Indonesia khususnya di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Untuk mengantisipasinya, masyarakat disarankan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
DARA | SUKABUMI – Tanaman jahe salah satunya yang diyakini dapat menangkal virus ganas asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Kondisi tersebut pun mendongkrak penjualan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) permen jahe di Jalan Prana, Babakanjampang, RT 02/RW 18, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Tak tanggung – tanggung, permen jahe yang dihasilkan UMKM AF Special itu penjualannya mencapai meningkat drastis hingga satu ton perharinya.
“Hari biasa paling 500 sampai 600 kilogram, karena tinggi permintaan bisa sampai 1 ton perhari,” ungkap pemilik UMKM AF Special, Aep Saepuloh saat ditemui di kediamannya, Sabtu (7/3/2020).
Aep menyebutkan, tingginya permintaan permen jahe buatannya sekitar 95 persen dari daerah Bekasi. Namun demikian, Aep mengaku terkendala langkanya jahe dan harga bahan baku jahe yang ikut melambung tinggi.
“Jahe sangat langka di Sukabumi, makanya saya mendapat pasokan dari Lampung dan daerah Jawa,” katanya.
Karena naiknya harga bahan baku jahe, Aep pun terpaksa menaikkan harga permen jahe olahannya. “Tapi kami tidak naikkan begitu tinggi, sekitar Rp 3 sampai Rp 4 ribu per kilogramnya,” ucapnya.
Seorang konsumen yang biasa menjual permen jahe, Ilham mengaku, olahan dari gula dan jahe tersebut cukup tinggi peminatnya. Ia bisa sampai beberapa kali membeli ke AF Special dalam seminggu.
“Kalau saya beli permen jahe di sini untuk dijual lagi. Biasanya sih beli 5-6 bal dalam seminggu, sekarang bisa 8-10 bal dalam tiga hari,” kata Ilham.
Menurutnya, dampak dari virus Corona ini membawa berkah karena penjualan permen jahe meningkat. Namun demikian, Ilham mengaku tidak menaikan harga jual permen jahe tersebut.
“Saya jual ke konsumen harga tetap sama. Sekarang permintaan yang meningkat. Alhamdulillah omset pun meningkat,” ungkapnya.***
Editor: Muhammad Zein