Tim Penjaringan Calon Bupati/Wakil Bupati Bandung dari DPC Partai Golkar Kabupaten Bandung, tengah merekap hasil nilai uji kompetensi visi dan misi delapan orang bakal calon (bacalon). Hasil nilai itu nantinya akan dikirimkan ke DPP melalui DPD Partai Golkar Jawa Barat.
DARA | BANDUNG – Ketua Tim Penjaringan Partai Golkar Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar menuturkan, nilai delapan orang bacalon tersebut akan dikirimkan dengan format sudah terangking.
“Jadi rekap nilai yang dikirimkan ke pusat sudah terangking. Hasil nilai secara kuantitatif itu merupakan rangkaian laporan tiga tahapan,” kata Cecep saat ditemui Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (4/3/2020).
Cecep menjelaskan, setelah nama delapan bacalon masuk, nantinya DPP Golkar akan menyeleksi dan nama bacalon mengerucut. Proses penyeleksian oleh DPP itu sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) nomor 3 hasil Munas beberapa waktu lalu.
“Jadi ada tahapan lagi di DPP. Dari delapan orang menjadi enam, menjadi empat, menjadi tiga, menjadi dua, dan menjadi satu. Nah, satu orang ini akan mendapat SK (Surat Keputusan) untuk maju jadi calon Bupati Bandung,” terangnya.
Menurutnya, para kader tidak perlu khawatir dengan netralitas panitia seleksi (pansel). Sebab, pansel bersikap netral dan tidak memiliki kepentingan terhadap individu bacalon. Apalagi, pengumuman calon Bupati akan dilakukan oleh DPP secara terbuka.
“Prosesnya ojektif, independen, netral dan transparan. Makanya kami pastikan, pansel tidak berpihak kepada salah satu bacalon,” ujarnya.
Setelah muncul nama calon Bupati, nantinya Partai Golkar akan membuat komunikasi dengan partai lain untuk mencari pasangannya. Pasangan calon Bupati bisa saja dari Partai Golkar maupun partai lainnya.
“Itu hak DPP. Yang menentukan DPP. Yang menentukan pasangannya siapa itu hasil dari survey juga setelah ada komunikasi dengan partai lain,” katanya.***
Editor: denkur