Warga Kabupaten Bandung yang tinggal di kawasan langganan banjir selalu dihantui kekhawatiran setiap musim hujan tiba. Kesiapan pihak Pemkab Bandung, belum cukup memberikan kenyamanan kepada mereka.
DARA | BANDUNG – Kesiapan Pemkab Bandung, Jawa Barat dalam mengantisipasi banjir di wilayah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Kecamatan Bojongsoang, belum membuat nyaman warga yang tinggal di kawasan langganan banjir di tiga wilayah tersebut. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, belum dapat memberikan kejelasan tentang kesiapan tersebut.
Menurut seorang warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Karim, Kesiapan Pemkab Bandung itu itu hanya sebatas melakukan evakuasi, bukan mendeteksi terjadinya bencana. “Setelah laporan telepon atau pemberitahuan ada banjir baru bertindak dan berupaya mengamankan lokasi,” katanya, Jumat (3/1/2020).
Kinerja seperti itu, menurut dia, sama sekali sangat tidak efektif. “Bahkan tahun 2019, ada warga yang meninggal akibat akibat tersengat aliran listrik, jawaban mereka hanya cukup hanya dengan kata ‘ itu musibah’,” ujar Karim.
Karim belum tenang dan menghadapi musim ujan ini. “Sehingga kami selalu berjaga agar tidur tidak terlalu nyenyak,” katanya.
Pembukaan satu pintu terowongan air di Curug Jompong, menurut dia, bukan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang akan terhindar dari bencana banjir. ” Kami berharap ada kesiapsigaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai motivasi bagi kami agar bisa tenang dan nyaman,” ujarnya.
Tentang Persiapan Pemkab Bandung dalam menghadapi bencana seperti yang diharapkan warga, BPBD setempat, belum dapat memberikan kejelasan. dara.co.id beberapa kali mencoba menghubungi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung,
Enjang Wahyudin, malah melemparkan kepada Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Hendra. Hendra pun begitu, malah membalikkan lagi, agar menghubungi Enjang.***
Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan