Ketegasan Pemimpin Daerah Tolok Ukur Ketangguhan Penanggulangan Bencana

Rabu, 18 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: BNPB

Foto: BNPB

Potensi ancaman bencana yang diprediksi terjadi pada penghujung tahun 2019 hingga pertengahan 2020 akan lebih banyak akibat faktor cuaca yang diikuti jenis bencana hidrometeorologi. BMKG meminta masyarakat meningkatkan kapasitas menghadapi ancaman bencana banjir, longsor, gelombang tinggi pada bulan Desember, Januari dan Feburari.

 

 

DARA | JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, menyebutkan, ketegasan pemimpin daerah menjadi tolak ukur ketangguhan masyarakat dalam menanggulangi bencana.

Ia menyebutkan hal itu dalam Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Bandang Tanah Longsor dan Angin Puting Beliung, di ruang serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta, kemarin. Mengutip salah satu ungkapan filsafat latin Salus Populi Suprema Lex, ia mengisyaratkan, rakyat harus mendapatkan tempat dan perhatian yang utama.

Keselamatan rakyat, menurut dia, menjadi hukum yang tertinggi dan masyarakat harus diutamakan dan diperhatikan karena berpotensi memiliki kerentanan tinggi. “Rakyat harus mendapatkan perhatian yang utama.”

Menyinggung masalah tren bencana yang terjadi sepanjang tahun 2019, dia  mengungkapkan, 98 persen laporan yang dicatat BNPB merupakan bencana hidrometeorologi. Dari prosentase tersebut sedikitnya ada 3.622 peristiwa.

Dalam kurun waktu tersebut, lanjutnya, banjir dan longsor menjadi bencana yang serius mengingat besaran korban jiwa dan kerugian material dari dampaknya. Kendati demikian, angin puting beliung masih mendominasi sebagai bencana yang paling banyak terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Melihat berbagai ancaman tersebut, dia mengingatkan pemerintah daerah dan seluruh komponen yang terkait segera melakukan upaya pencegahan dengan menyusuri sungai untuk memeriksa berbagai potensi yang dapat menjadi ancaman dan membahayakan masyarakat. Selain itu, Doni juga menghimbau agar masyarakat tidak menyalahkan pohon saat puting beliung melanda.

Doni mencontohkan langkah yang tepat untuk mengantisipasi ancaman puting beliung dengan cara memangkas ranting dan cabang yang dapat memberi beban pohon hingga dapat dirobohkan angin. “Jangan salahkan pohon kalau ada puting beliung. Manusia yang ada di sekitarnya lah yang harus melakukan upaya pencegahan dengan mengurangi beban pohon, pangkas ranting dan cabangnya, jangan tebang pohonnya.”

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, mengingatkan pula, potensi ancaman bencana yang diprediksi terjadi pada penghujung tahun 2019 hingga pertengahan 2020 akan lebih banyak akibat faktor cuaca yang diikuti jenis bencana hidrometeorologi. BMKG dalam hal ini meminta masyarakat meningkatkan kapasitas menghadapi ancaman bencana banjir, longsor, gelombang tinggi pada bulan Desember, Januari dan Feburari.

Pada kurun waktu bulan-bulan tersebut curah hujan diprediksi tinggi di sejumlah wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Papua. Namun, lanjut dia, BMKG mengatakan, setiap daerah tidak semua akan mengalami hal yang sama dengan wilayah lain.

Ia menyebutkan, memasuki bulan Maret, April, dan Mei 2020, lanjut dia, BMKG meminta masyarakat waspada dalam menghadapi potensi ancaman bencana seperti puting beliung dan hujan es, sebagai tanda dari masa peralihan musim atau pancaroba. Sedangkan untuk bulan Juni, Juli, hingga Agustus sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau dengan ancaman bencana kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional
Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111
Kerjasama KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Perkuat Infrastruktur Peningkatan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Publik
Pertamina Patra Niaga Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah lewat Inovasi Limbah dan Pemberdayaan Masyarakat
JEC Raih Top Brand Award 2025 untuk Kategori Rumah Sakit Mata, Perkuat Posisi sebagai Eye Care Leader Tepercaya di Indonesia
Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar
“War” Tiket Tambahan Undangan Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Diserbu 142 Ribu Pengguna
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Dicekal Bepergian ke Luar Negeri

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:18 WIB

Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:42 WIB

Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:11 WIB

Kerjasama KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Perkuat Infrastruktur Peningkatan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Publik

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:02 WIB

Pertamina Patra Niaga Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah lewat Inovasi Limbah dan Pemberdayaan Masyarakat

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:57 WIB

JEC Raih Top Brand Award 2025 untuk Kategori Rumah Sakit Mata, Perkuat Posisi sebagai Eye Care Leader Tepercaya di Indonesia

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB