Wagub Jabar Minta Ribuan Pondok Pesantren  OPOP Bentuk Forum

Minggu, 15 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA | BANDUNG — Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, meminta 1.075 pondok pesantren yang tergabung dalam program One Pesantren One Product (OPOP) membentuk forum yang akan mengikat seluruh anggotanya.

Selain bertujuan membangun jaringan bagi pesantren OPOP, Uu menilai forum tersebut juga bisa menjadi wadah untuk memberikan referensi produk bagi setiap pelaku OPOP.

“Biar anggota OPOP bisa terus bersinggungan dan membangun jaringan, maka saya minta dibentuk forum yang mengikat mereka agar anggota OPOP ini tidak dibentuk kemudian bubar,” ucap Uu, saat menghadiri Temu Bisnis II OPOP di Ballroom The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Minggu (15/12/19).

Ia juga mengimbau Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar sebagai leading sector program OPOP menjadi koordinator pembentukan forum tersebut. Dalam forum itu, nanti terdapat ketua, anggota, hingga koordinator wilayah.

“Saya minta kepada Dinas KUK sebagai koordinator pembentukan forum ini,” ujarnya.

Selain itu, Uu menuturkan, ribuan anggota OPOP adalah aset pemerintah dan pesantren. Sehingga harus ada sinergitas atau kebersamaan antaranggota OPOP.

Uu berharap, 1.075 pesantren anggota OPOP bisa terus berkembang hingga mampu mengirim produknya ke luar negeri. “Selain untuk kemandirian ekonomi pesantren, tak menutup kemungkinan produk yang dihasilkan juga bisa di ekspor ke luar negeri.”

Program OPOP yang dibentuk PemprovJabar bertujuan mewujudkan pesantren yang mandiri secara ekonomi agar mampu bertahan lama sekaligus mengurangi gini rasio atau ketimpangan ekonomi antara kota dan desa karena mayoritas pesantren berada di pedesaan.

Berikutnya, program OPOP diharapkan dapat melahirkan pelaku usaha sukses yang berlatar belakang santri.

“Artinya OPOP adalah sebagai daya dorong pemerataan ekonomi di Jabar yang kini sudah harus melek bisnis dan teknologi,” tutur Uu.

1.075 pesantren se-Jabar anggota OPOP masih cukup kecil ketimbang total 10 ribu pesantren yang tercatat. Pemprov Jabar pun menargetkan seluruh pesantren di Jabar bisa menjadi anggota OPOP.

“Target kami dalam lima tahun, program OPOP ini menyentuh seluruh pesantren,” katanya.

Pesantren yang mengikuti program OPOP juga diberi pelatihan entrepreneurship, jaringan, hingga suntikan modal usaha. Pada 2020, Pemprov Jabar kembali membuka program tersebut. Sehingga, pondok pesantren se-Jabar yang belum bergabung bisa mendaftar.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga
Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Belakang Kantor Pemda Bandung Barat Disita Bea Cukai
Tim Gabungan Sidak Pasar Panorama Lembang, Temukan Beras Premium Terindikasi Oplosan
Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun
MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan
Ratusan Warga Kecamatan Ciparay, Kab Bandung Terima Sertipikat Elektronik PTSL Gratis dari BPN
Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat
Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 17:02 WIB

Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:42 WIB

Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal di Belakang Kantor Pemda Bandung Barat Disita Bea Cukai

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:27 WIB

Tim Gabungan Sidak Pasar Panorama Lembang, Temukan Beras Premium Terindikasi Oplosan

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:37 WIB

Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:29 WIB

MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan

Berita Terbaru