Pencegahan Bencana, Kepala BPBD: Ubah Mindset Bupati/Wali Kota di Jabar

Senin, 9 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSYRASI. Banjir bandang Kertasari. Foto: BPBD Kabupaten Bandung

ILUSYRASI. Banjir bandang Kertasari. Foto: BPBD Kabupaten Bandung

DARA | BANDUNG — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Supriyatno, menyerukan bupati dan wali kota mengubah mindset manajemen kebencanaan. Ini, agar lebih berorientasi pencegahan dibandingkan penanganan pascabencana.

“Dimulai dari memperbesar anggaran buat pencegahan bencana,” ujar Supriyatno, kemarin.

Pencegahan bencana, menurut dia, meliputi anggaran untuk penghijauan, diklat taruna siaga bencana (tagana), serta edukasi masyarakat melalui berbagi kampanye. “Anggaran buat logistik sangat penting. Tapi tidak kalah penting buat pencegahan bencana. Logikanya, kalau bencana dapat dicegah, otomatis biaya penanganan bencana tidak akan keluar alias dapat dihemat.”

Supriyatno melihat tren di pemerintah kabupaten/pemerintah kota anggaran pencegahan gapnya terlalu lebar dengan anggaran pascabencana. “Harus sudah mulai diseimbangkan. Mindset kita tentang bencana harus diubah.”

Seruan Kepala BPBD berkaca dari banjir bandang di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jumat (6/12/19) sore. Diketahui Kertasari merupakan dataran tinggi sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut dengan suhu minimum 12 derajat celcius.

Menurut Supriyatno, banjir di dataran tinggi biasanya bersifat bandang yang lebih berbahaya dibandingkan banjir dataran rendah. Arusnya yang deras dapat membawa material apa saja dari pegunungan seperti kayu dan sampah.

“Di Kertasari, selain ada satu SD terendam, dilaporkan dua sepeda motor dan empat unit mobil terbawa arus. Ini membahayakan,” kata Supriyatno.

Banjir bandang di Kecamatan Kertasari, lanjut dia, menandakan kondisi lingkungan di daerah sekitarnya telah rusak. Kertasari berbatasan di sebelah utara dan selatan dengan Kabupaten Garut, sebelah timur dengan Kecamatan Pacet, sementara sebelah barat dengan Kecamatan Pangalengan.

“Kita lihat bencana di dataran tinggi seperti Kertasari dan Pangalengan mulai sering terjadi akhir- akhir ini. Kita tidak boleh menutup mata bahwa alam semakin dirusak yang namanya pembangunan. Jangan sampai benteng terakhir Jabar ini akhirnya jebol juga,” ujarnya.

Kolaborasi pun harus dilakukan. Supriyatno mencontohkan upaya pencegahan bencana yang dapat jadi contoh adalah pemulihan DAS Citarum wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU), Caringin Tilu di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung yang digelar, Senin (9/12/19).

Acara ini melibatkan BNPB, Pemprov Jawa Barat, bupati/wali kota Bandung Raya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang dikemas dengan pendekatan budaya melibatkan seniman dan budayawan Jawa Barat. Rencananya akan ada penanaman bibit pohon produktif dan launching e-Tanam.

“Pencegahan bencana yang seperti ini yang harus direplikasi di kabupaten/kota lainnya,” katanya.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar
Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK
Jeje Ritchie Ismail Lantik Tujuh Kades, Begini Pesannya
Pemerintah Siapkan Internet 100 Mbps untuk Sekolah dan Puskesmas Blank Spot
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:11 WIB

KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:35 WIB

Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB