Generasi milenial Kabupaten Bandung diajak untuk mengetahui radikalisme. Ini sebagai langkah FKDM Kabupaten Bandung untuk menangkal radikalisme di kalangan generasi milineal. Ini alasan kenapa generasi milenial harus mengetahui secara jelas apa itu radikalisme, dan bagaimana upaya mencegahnya sebagai bagian dari mempertahankan NKRI.
DARA | SOREANG – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Bandung mengajak masyarakat, khususnya generasi milenial agar mengenali dan mengetahui secara jelas definisi radikalisme. Sebab masyarakat harus menjadi pionir dalam mendeteksi lebih dini adanya penyebaran paham radikalisme itu.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih tahu dan dapat mengambil sikap atas keberadaan radikalisme yang merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk mengefektipkan ajakan itu FKDM Kabupaten Bandung menggelar diskusi khusus untuk generasi milenial bertema “Tantangan Generasi Milinial Dalam Menangkal Radikalisme” di Saung Bilik Soreang Kabupaten Bandung, Kamis (21/11/2019).Gelar diskusi yang difasilitasi Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung ini diikuti lebih dari 50 peserta yang berasal dari organisasi pemuda dan pelajar.
Ketua Bidang Kerjasama antar lembaga FKDM Kabupaten Bandung, A Sobirin mengatakan, dalam diskusi kali ini pihaknya menekankan agar generasi milenial mengetahui secara jelas apa itu radikalisme, dan bagaimana upaya mencegahnya sebagai bagian dari mempertahankan NKRI.
“Patut diketahui radikalisme, apa unsurnya, kemudian ikuti berita tentang radikalisme dari media yang kompeten. Dengan begitu masyrakat dan generasi milenial, bisa belajar mengetahui radikalisme,”katanya.
Menurut Sobirin, masyarakat Kabupaten Bandung sudah sedikit cerdas dan pintar untuk memahami tentang isu-isu yang berkaitan dengan radikalisme. Maka, masyarakat Kabupaten Bandung cenderung adem terhadap isu-isu yang mengarah kepada adu domba.
“Masyarakat Kabupaten Bandung sudah pintar dan tidak menanggapi isu yang belum tentu benar dengan respon yang keras,”paparnya.
Menurut A Sobirin di Kabupaten Bandung soal radikalisme ini tidak begitu menonjol. Ini dia pastikan adanya situasi kondusif yang terus berlangsung minimalnya dalam waktu dua tahun terakhir ini.
“Untuk memastikan kondisi di lapangan, dalam waktu dekat FKDM Kabupaten Bandung akan melakukan riset langsung. Tapi jika dilihat secara keseluruhan disini cenderung tidak menonjol, sehingga selama ini masih kondusif,”katanya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Bidang Kewaspadaan dan Kerjasama Inteljen Bakesbang Kabupaten Bandung Aam Rahmat menyatakan, FKDM Kabupaten Bandung harus menjadi ujung tombak dalam mewaspadai gangguan terhadap keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Karena itu fungsi FKDM dalam menjaring informasi, mengkomunikasikan informasi dan data dari masyarakat berkaitan dengan potensi gangguan , ancaman keamanan atau gejala peristiwa harus epektif.
“Ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan dini atas gangguan ancaman dan gejala peristiwa itu tadi,” kata Aam.
Diskusi ini menampilkan nara sumber dari unsur Bakesbangpol Kabupaten Bandung, Kakesbangpol H Iman Irianto, unsur Polres Bandung dan FKDM Kabupaten Bandung.
Wartawan: Bima Satriyadi | editor: aldinar