Polisi menetapkan pelaku bom bunuh diri di Mapolres Medan itu lone wolf atau seorang diri. Pengamat terorisme menilai kesimpulan itu hanya persepsi, melihat dari apa yang tampak.
DARA | JAKARTA – Polisi sudah menetapkan seorang tersangka kasus bom bunuh diri di Mapolres Medan tempo hari, yaitu Rabbial Muslim Nasution. Ia tewas dengan kondisi tubuh tercecer di lokasi.
Polisi juga sudah menetapkan, bom bunuh diri itu dilakukan oleh seorang diri atau lone wolf.
Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya beranggapan, kesimpulan polisi itu hanya persepsi, sebab hanya melihat dari apa yang tampak.
Dikutip dari republika, Harits Abu juga mengatakan, pengkategorian lone wolf oleh kepolisian dimungkinkan karena aksi yang dilakukan di lapangan dilakukan seorang diri. Pertimbangan lone wolf lainnya juga didasari pelaku yang ada di luar data mitigasi dari aparat keamanan, khususnya Densus dan BNPT.
Dalam konteks aksi di lapangan, lanjut Harits, pelaku memang sendiri. Namun, ada kemungkinan pelaku telah terhubung dengan pihak lainnya, sebelum melakukan aksi di Polresta Medan.
“Pelaku bom di Medan itu memiliki interaksi dengan pihak lain. Bahkan, melek teknologi. “Dia kan Youtuber juga,” ujarnya.
Dengan latar belakang yang kerap kali menggunakan berbagai sosial media itu, Harits menduga pelaku memiliki interaksi dengan banyak orang. Terlebih dimungkinkan juga pelaku secara otodidak belajar melakukannya, sehingga masih bisa dikategorikan lone wolf.***
Editor: denkur | Sumber: republika