Migran Juara Disnaker Kurangi Masalah Klasik PMI Jabar

Rabu, 28 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: VOA Indonesia/Reuters

ILUSTRASI. Foto: VOA Indonesia/Reuters

DARA| BANDUNG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan program Migran Juara. Program ini untuk mengurangi masalah  klasik yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) asal daerah ini.

Menurut Kepala Disnakertans Jabar Ade Afriandi, permasalahan yang menimpa para pekerja migran itu, akibat banyak hal. Salah satunya, keterbatasan wawasan dan keterampilan, penempatan ilegal, hingga praktik percaloan yang masih marak.

“Ini sudah menjadi masalah klasik dan harus segera dihilangkan, salah satunya melalui program Migran Juara yang sudah kami gulirkan,” katanya, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perbaikan Tata Kelola Layanan PMI Jawa Barat, di Bandung, kemarin.

Melalui program Migran Juara, lanjut Ade, pihaknya  telah membentuk tim khusus untuk membangun sistem navigasi migrasi. Sistem ini terbentuk dari seluruh rangkaian sistem pendataan calon tenaga kerja, sistem perekrutan yang melibatkan peran Disnakertrans provinsi, kabupaten/kota, hingga keterlibatan aparat desa.

“Juga di dalamnya termasuk pelatihan dan sertifikasi, sistem penempatan, serta sistem tracking warga Jabar yang bekerja di luar negeri,” ujar dia.

Ia menilai, sejauh in banyak pekerja migran asal Jawa Barat yang sukses di luar negeri yang dibuktikan dengan jumlah diaspora asal daerah ini yang cukup banyak. “PMI asal Jabar sudah banyak yang berhasil, diasporanya banyak,” katanya.

Maret 2020 Pemdaprov Jawa Barat berencana groundbreaking gedung Migran Training Centre Jawa Barat. “Saat ini sedang dalam tahap promosi kegiatan, insyaallah Maret 2020 dimulai pembangunan gedung Migran Training Centre,” ujarnya, seraya menambahkan, tak hanya melalui program Migran Juara, perlindungan kepada pekerja migran juga akan diperkuat regulasi, yakni perda provinsi, kabupaten/kota hingga desa seperti yang sudah terbit Peraturan Desa Majasari di Kabupaten Indramayu.

Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI) mencatat, hingga akhir 2018 Kabupaten Indramayu menjadi daerah dengan penempatan pekerja migran terbanyak yaitu 21.480 orang, disusul Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Subang. Ada sepuluh negara tujuan favorit, yakni Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

SMPB Tingkat SMP di Bandung Barat Menerima 17.070 Siswa
Dua Pelajar Bandung Barat Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Jabar, Begini Harapan Bakesbangpol Bandung Barat
Road Show ke SMK, Disnaker Bandung Barat Beri Gambaran Dunia Usaha Sebenarnya
Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas
Bupati Bandung Barat Jeje Ismail Lantik Empat Pejabat Eselon 2, DP2KBP3A Masih Dikosongkan
Program Abdi Nagri Nganjang ka Warga, Salurkan 27 Kaki Palsu
Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya
Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:50 WIB

SMPB Tingkat SMP di Bandung Barat Menerima 17.070 Siswa

Senin, 19 Mei 2025 - 19:19 WIB

Dua Pelajar Bandung Barat Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Jabar, Begini Harapan Bakesbangpol Bandung Barat

Senin, 19 Mei 2025 - 18:08 WIB

Road Show ke SMK, Disnaker Bandung Barat Beri Gambaran Dunia Usaha Sebenarnya

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:59 WIB

Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas

Jumat, 16 Mei 2025 - 20:05 WIB

Bupati Bandung Barat Jeje Ismail Lantik Empat Pejabat Eselon 2, DP2KBP3A Masih Dikosongkan

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Dari Kemeriahan Hari Nelayan Palabuhanratu

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:11 WIB