Masih Ada Petani Cianjur Memaksakan Tanam Padi

Senin, 12 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR – Hingga  kini masih ada petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ya g memaksakan diri menanam padi. Padahal Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura setempat jauh-jauh hari telah mengimbau mereka beralih menanamn palawija samnil menunggu musim kemarau berlalu.

“Kita imbau petani yang telah melaksanakan panen untuk tidak kembali tanam padi di musim tanam berikutnya. Mereka, lebih baik beralih sementara untuk menanam palawija. Ini untuk mengurangi resiko gagal panen di saat musim kemarau saat ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Mamad Nano, kepada wartawan, Senin (12/8/2019).

Imbauan itu, lanjut dia, sudah disampaikan jauh-jauh hari dengan melihat kondisi musim kemarau yang telah melanda Kabupaten Cianjur. “Untuk sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur sudah sangat kesulitan air, tidak hanya untuk lahan pertanian. Untuk, pemenuhan sehari-hari saja sejumlah wilayah sudah mulai kesulitan air bersih,” ujarnya.

Meskipun imbauan itu telah digencarkan ke seluruh wilayah melalui petugas penyuluh lapangan (PPL), dan Muspika. Tapi di lapangan masih ada petani yang memaksakan diri memilih menanam padi ketimbang palawija.

“Akibatnya, dari 66 ribu hektare sawah yang sudah ditanam, 43 ribu hektare di antaranya saat ini belum panen. Jadi itu kan beresiko mengalami puso,” katanya.

Karena itu, pihaknya saat ini giat menginformasikan soal pengaturan pola tanam kepada petani untuk musim tanam berikutnya. “Namun kalau yang memang punya cadangan air, dipersilahkan untuk tanam padi,” ujar dia.

Hanya, ia memprediksi, musim kemarau masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Sehingga, ia  khawatir kembali berdampak pada padi yang telah terlanjur ditanam.

“Saat ini kita upayakan giringnya ke tanam palawija. Petugas kita di lapangan sedang gencar mengingatkan terkait pola tanam ini,” katanya.

Pihaknya terus melakukan upaya penanggulangan dampak kekeringan ke areal pesawahan, salahsatunya dengan melakukan pompanisasi. “Selagi masih ada cadangan air, kita pompanisasi. Namun memang tidak semua petani mau melakukannya karena ada tambahan biaya, harus beli bahan bakar juga,” pungkasnya.

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Breaking News, Diguyur Hujan Deras, Longsor dan Banjir Terjadi di Parakansalak Sukabumi
Pemkot dan DPRD Kota Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Perda Pertanggungjawaban APBD 2024
Soal Penggantian Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih, KDM Baiknya Menyimak Tulisan Ini
Hari Jadi ke 41 Desa Sukajaya, Begini Harapan Bupati Sukabumi
Inilah Pejabat yang Dilantik Gubernur Jabar di Kolong Jembatan Tol Cileunyi
BPBD Garut Imbau Masyarakat Tanam Pohon Tegakan untuk Menahan Erosi
Kolaborasi Pemkab Garut dan DPRD Sediakan Pelayanan Publik dan Penyerapan Aspirasi Bagi Masyarakat Terdampak Banjir
Pemkab Sukabumi Gelar Rapat Percepatan Pembangunan

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:05 WIB

Breaking News, Diguyur Hujan Deras, Longsor dan Banjir Terjadi di Parakansalak Sukabumi

Minggu, 6 Juli 2025 - 13:10 WIB

Pemkot dan DPRD Kota Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Perda Pertanggungjawaban APBD 2024

Minggu, 6 Juli 2025 - 13:00 WIB

Soal Penggantian Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih, KDM Baiknya Menyimak Tulisan Ini

Minggu, 6 Juli 2025 - 08:01 WIB

Hari Jadi ke 41 Desa Sukajaya, Begini Harapan Bupati Sukabumi

Jumat, 4 Juli 2025 - 19:24 WIB

Inilah Pejabat yang Dilantik Gubernur Jabar di Kolong Jembatan Tol Cileunyi

Berita Terbaru

CATATAN

PERTEMUAN TRUMP-NETANYAHU Hamas akan Tinggalkan Gaza?

Minggu, 6 Jul 2025 - 20:37 WIB