DARA | BANDUNG – Pemprov Jawa Barat menyelesaikan ketimpangan ekonomi di daerah ini melalui sejumlah program yang fokus kepada pembangunan desa. Program tersebut antara lain One Village One Company (OVOC) dan Desa Digital.
Upaya tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat menerima dan memberikan arahan kepada peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan LIX Tahun 2019 Lemhannas RI, di Gedung Sate, Bandung, kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan sejumlah program dan inovasi Pemprov Jawa Barat. Dia juga menjelaskan beberapa problem Pemdaprov Jawa Barat dan cara penyelesaiannya.
Nantinya, program dan inovasi yang ia paparkan itu menjadi bahan bagi peserta SSDN Lemhannas RI dalam menyusun rekomendasi untuk Presiden RI.
“Saya ceritakan juga problematika Jawa Barat, seperti urusan fiskal tadi. Dibantu oleh Lemhanas untuk lobi Pemerintah bahwa fiskal berdasarkan populasi daerah (karena saat ini masih berdasarkan jumlah daerah).”
Selain itu, ia menceritakan sejumlah kondisi di Jawa Barat, mulai dari ekonomi hingg politik. Menuru dia, para peserta SSDN Lemhannas RI tertarik dengan isu sosial dan politik di Jawa Barat serta bagaimana cara menyelesaikannya.
“Kedua, menceritakan isu-isu. Mereka lebih tertarik dengan isu sosial politik. Ini menandakan dalam sisi politik, Jawa Barat menjadi perbincangan. Tiap lima tahun ganti partai pemenangnya, kemudian juga isu politik identitas. Tugas saya menihilkan hal-hal negatif dan memaksimalkan hal-hal positif. Hal-hal positif kebanyakan datang dari ekonomi dan pariwisata.”***
Editor: Ayi Kusmawan