Masyarakat Eropa Sambut Gembira Penurunan Suhu Udara

Senin, 1 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foro: bbc.com

foro: bbc.com

DARA | EROPA – Warga di sejumlah negara Eropa sejak Senin (1/7/2019) waktu setempat mulai lega. Ini berkaitan dengan terjadinya penurun suhu udara yang mulai menurun sejak Minggu malam.

Di kawasan Eropa sejak sepekan lalu diterpa suhu udara panas di atas rata-rata suhu normal. Penurunan suhu ini sebagai hal menggembirakan bagi masyarakat di masing masing negara yang diterpa suhu panas.

Selama suhu panas di atas reata- rata suhu normal melanda, warga Eropa merasakan kegerahan yang  sangat. Kondisi tersebut berlangsung selama sepekan penuh.

Penurunan suhu itu terjadi sejak Minggu (30/7/2019) malam. Di wilayah Paris, Prancis, suhu diperkirakan mulai turun sekitar 10 derajat Celcius. Namun, hal ini berbeda dengan kawasan Jerman tengah dan timur dimana suhu terus meningkat.

CNN melaporka , suhu di Italia juga masih tergolong tinggi sebelum hujan badai akhirnya mendinginkan wilayah itu pada Selasa pekan lalu. Di hari yang sama, wilayah Bad Kreuznach, Jerman juga mencatat suhu hingga 38,9 derajat Celcius.

 

 

Reuters, Senin (1/7/2019) melaporkan,  Jerman sejauh ini tercatat menjadi wilayah dengan suhu udara tertinggi pada Juni sedangkan, di Spanyol sempat mengalami tiga insiden kebakaran akibat gelombang panas yang melanda daerahnya.

Otoritas Spanyol mengatasi suhu panas yang berdampak pada kebarakan ini, mengerahkan sejumlah pemadam kebakaran dengan bantuan lebih dari 700 tentara dan bom air guna memadamkan kobaran api. Dari Roma dilaporkan, Paus Fransiskus  sempat menyampaikan kepada para peziarah di Lapangan Santo Petrus.

“Saya berdoa bagi mereka yang menderita akibat cuaca panas dalam beberapa hari terakhir; mereka yang sakit, yang tua, mereka yang bekerja di luar, di bagian konstruksi, semoga tak ada yang terabaikan ataupun dieksploitasi,” kata Paus Fransiskus.

Gelombang panas yang melanda sejumlah negara khususnya wilayah Eropa selama sepekan terakhir telah memicu kebakaran dan polusi udara. Suhu ekstrem ini juga membuat sejumlah orang meninggal, yakni empat orang di Prancis, dua orang di Italia, serta dua warga di Spanyol.

Korban berjatuhan lainnya juga terjadi di Frankfurt, Jerman di mana seorang atlet lari asal Amerika Serikat, Sarah True, pingsan dalam arena ketika hampir mencapai lintasan akhir perlombaan.

foto:dnaberita.com

“Banyak pelari yang pingsan selama setengah pertandingan maraton yang dilakukan ketika suhu mencapai 33 derajat Celcius. 24 pelari telah dilarikan ke klinik untuk menerima perawatan,” ujar petugas pemadam kebakaran di Hamburg.

Sementara itu, empat stasiun cuaca di Spanyol melaporkan suhu udara di wilayahnya naik dari 38,8 hingga 41,9 derajat Celcius pada bulan Juni. Kenaikan suhu udara di Spanyol yang mencapai 42 derajat Celcius pada Sabtu (29/6/2019) pekan lalu telah mengakibatkan dua ribu hektare hutan di Almorox terbakar.

 

Kebakaran juga merambat hingga ke kawasan Madrid yang mengakibatkan evakuasi terpaksa dilakukan di sebuah desa dan kawasan perkemahan.

Badan Meteorologi Prancis, Meteo France, telah menerbitkan peringatan siaga tertinggi pertama kalinya sejak suhu udara mencapai 45,9 derajat Celcius pada Jumat (28/6) pekan lalu.

Menurut laporan Meteo France, Prancis menjadi negara Eropa ketujuh yang mencapai suhu 45 derajat Celcius bersama degan Bulgaria, Portugal, Italia, Spanyol, Yunani dan Makedonia Utara.

 

Bahan :CNN –Editor: aldinar

Berita Terkait

Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global
Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit
KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:53 WIB

Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:52 WIB

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB