DARA | BANDUNG – Sedikitnya 200-an ribu hektar sawah di Indonesia terdampak kekeringan setiap tahunya. Hal ini harus menjadi perhatian masyarakat tani secara keseluruhan, untuk mencari langkah antisipasi agar tidak terjadi kerugian yang besar,m terutama bagi petani.
Salah satu langkah untuk antisipasi ini dilakukan Klinik Tanaman Institut Pertanian Bogor (KPIPB).
Seperti dilansir antara beberapa waktu lalu. Untuk mengantisipasi kekeringan KKIPB sudah meberikan peringatan dini.
“Klinik Tanaman sudah memberikan warning ke mitra, baik jaringan organisasi tani maupun mitra lain seperti Klinik Pertanian Tegal dan berbagai dinas,” kata Kepala Departemen Proteksi Tanaman IPB Suryo Wiyono seperti dilansir Antara, Rabu (26/6/2019).
Kamarau lanjut Suryo, menjadi ancaman setiap tahun, sektor pertanian yang paling terdampak, terutama petani padi sawah.
“Setiap tahun padi sawah yang terdampak kekeringan lebih kurang 200 ribu hektar,” kata Suryo.
Dia mengaku peringatan dini KKIPB terkait soal kekeringan ini sudah diluncurkan tiga bulan lalu. Peringatan ini dengan harapan petani bisa melakukan langkah-langkah antisipasi dampak kekeringan. Kecuali itu, lanjut dia, memberikan peringatan dini, Klinik Tanaman IPB yang dikelola oleh Fakultas Pertanian ini menyerahkan bantuan berupa cendawan outfit kepada petani padi.
“Cendawan endofit ini fungsinya meningkatkan ketahanan padi terhadap kekeringan,” kata Suryo.
Kecuali KKIPB, BMKG juga telah memberikan peringatan dini terkait ancaman kekeringan yang terjadi di musim kemarau ini. BMKG memprediksi kemarau tahun ini lebih kering dari tahu sebelumnya. Sejumlah wilayah di Jawa telah memasuki musim kemarau, puncaknya terjadi pada bulan Juli-Agustus. Kemarau terjadi di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Puncak kemarau juga dialami wilayah NTT dan NTB, termasuk juga Lampung yang merupakan wilayah sentra lumbung pangan.
Suryo, menyebutkan upaya yang dilakukan Klinik Proteksi Tanaman IPB ini harus diartikan sebagai langkah mitigasi dan adaptasi dampak dari perubahan iklim, salah satunya kekeringan. Langkah mitigasi dan adaptasi di sektor pertanian ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pangan penduduk bumi.**
Bahan:antara.com|editor:aldinar