DARA | BANDUNG – Tren peningkatan orang dengan HIV/AIDS (ODHSA) ada di kalangan ibu rumah tangga (IRT). Mereka menjadi kelompok yang mengalami tren peningkatan cenderung tinggi, selain PSK dan pelajar/mahasiswa.
Saat ini, di Jawa Barat, sudah ada 37.485 kasus HIV dan 10.370 kasus AIDS. “Trennya meningkat di semua kelompok. Hanya memang peningkatannya lebih bermakna hampir 20-an persen, yaitu ada pada ibu rumah tangga. Peningkatannya ada di seluruh daerah (Indonesia) yang menjadi lokus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani, di Gedung Sate, awal pekan ini, dilansir jabar.go.id.
Peningkatan ini, menurut Berli, bisa terjadi karena kurangnya sosialiasi atau terputusnya rantai kegiatan sosialisasi. Selain itu, bisa juga akibat masih tabunya orang Indonesia membicarakan kekurangan pasangan kepada pasangannya sebelum menikah.
“Padahal mugkin kalau dari awal sudah dibicarakan – misal bahwa saya ini penderita (HIV/AIDS) – mungkin tidak akan terjadi penularannya. Jangan sampai tidak diketahui oleh pasangannya,” ujar dia.
Selain itu pula, lanjut Berli, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri atau melapor juga penting dalam mencegah dan mengatasi HIV/AIDS. Apalagi saat ini, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota sudah mulai membuka klinik (Voluntary Counselling and Testing). Klinik ini bisa diartikan sebagai tempat konseling dan tes HIV sukarela
Untuk mencegah terus meningkatnya penularan HIV/AIDS, salah satu upaya yang tengah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat adalah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Caranya, melalui pemberian pendidikan perubahan perilaku atau disebut IPP (Intervensi Perubahan Perilaku). IPP adalah upaya untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap seks agar bisa mempraktikkan secara aman.
“Seks yang aman ini sebenarnya bukan dengan orang lain. Tapi dengan pasangan sendiri (suami/istri) karena sekarang banyak ibu rumah tangga yang terkena HIV/AIDS. Mereka tidak tahu dari mana,” katanya.
Menurut Berli, keluarga Indonesia khususnya keluarga di Jawa Barat harus membiasakan diri melakukan perilaku seks aman, seperti menggunakan alat kontrasepsi yang diyakini bisa melindungi penularan HIV antar pasangan.***
Editor: Ayi Kusmawan