Pasar Sarijadi, Tolok Ukur Pasar Bersih dan Sehat

Senin, 20 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkot Bdg

Foto: Humas Pemkot Bdg

PASAR Sarijadi, di Jalan Sariasih Kota Bandung,  Jawa Barat sempat tampil dengan kondisi kumuh, dan jorok. Apalagi kalau turun hujan, sekitar pasar becek.

Namun kesan tersebut hilang setelah direvitaliasai. Tahun 2017 revitalisasi selesai dan pada 23 Mei 2017, Pasar Sarijadi wajah baru diresmikan.

Ya, tampil dengan wajah baru, Pasar Sarijadi berkonsep kontemporer. Pasar yang dibangun sekira Rp19 miliar dari dana APBD Kota Bandung bahkan menjadi tolak ukur revitalisasi pasar-pasar lainnya di kota aini.

Tempat berjumpanya pedagang dan pembeli itu menjadi percontohan pasar tradisional kreatif, unik, bersih dan bernilai estetika. Mengusung one stop service, pasar secara bertahap kelak menyediakan hampir seluruh fasilitas seperti yang ada di swalayan.

Bangunan kokoh Pasar Sarijadi memiliki tiga lantai, terlihat sederhana dan terbuka. Bangunan pasar didesain dengan konstruksi utama rangka baja dan lantai dak tanpa tangga.

Sedangkan bagian sisi bangunan dibiarkan terbuka tanpa sekat sehingga memberi kesan luas bagi masyarakat dan pedagang. Akses dari lantai ke lantai didesain berupa jalan dengan kemiringan landai.

Kemiringan yang cukup dan ideal tersebut memudahkan para pengunjung atau pembeli termasuk dari kalangan disabilitas yang menggunakan kursi roda. Lantai dasar ditempati penjual sembako termasuk sayuran, ikan dan daging.

Jongko atau lapak pasar basah di lantai ini menggunakan material kayu berwarna cokelat, lengkap dengan laci untuk menyimpan barang dagangan. Penataan jongko ini terlihat rapi dengan satu warna natural.

Di satu bagian yang berjajar adalah lapak dagangan basah, terbuat dari material tembok permanen dilapisi porselin untuk memudahkan perawatan. Ada 12 lapak di sana, diisi penjual-penjual ikan dan daging segar hingga pedagang kelapa parut. Di lantai dasar ini pun tersedia toilet dan musala.

Lantai berikutnya yaitu lantai 1 difungsikan sebagai pasar kering, lantai 2 untuk pakaian dan aksesori hingga produk UKM dan lantai 3 khusus untuk area kuliner atau pusat jajanan serba ada (pujasera). Fasilitas di pasar kreatif ini memang terbilang lebih lengkap ketimbang pasar tradisional lainnya.***

Sumber: humas.bandung.go.id | Editor: Ayi Kusmawan 

 

Berita Terkait

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025
POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu
Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi
Pos Indonesia Dukung Permen Layanan Pos Komersial untuk Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
IMF Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Hanya 4,7%: Indonesia Bisa Apa?
Per 1 Mei, Harga Pertamax Series dan Dex Series Semakin Hemat! Ada Tambahan Promo My Pertamina
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:15 WIB

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos

Senin, 16 Juni 2025 - 12:55 WIB

PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Kamis, 5 Juni 2025 - 16:29 WIB

POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:58 WIB

Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:46 WIB

PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkot Sukabumi Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:59 WIB

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB