Berbekal Ilmu dari Sepupu, Agus Kembangkan Usaha Manisan Sari Kelapa 

Rabu, 8 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

P

 

ENGANAN sari kelapa (nata de coco) menjadi pilihan yang “wajib” tersaji saat berbuka puasa. Disajikan dengan campuran sirup dan es, kuliner itu menjadi menu favorit banyak kalangan.

Agus Sutisna (78) orang yang berhasil membuat penganan yang kenyal dan menyegarkan itu menjadi beda dari yang lain. Sari kelapa atau nata de coco yang dibuat Agus memang dikenal memiliki rasa yang enak tanpa tambahan bahan pengawet.

Sejak 1982, Agus mulai merintis usaha sari kelapa ini dengan berbekal ilmu membuat manisan dari sepupunya yang barupulang dari Filipina, tempat sari kelapa berasal. “Dia membawa resep membuat manisan sari kelapa tahun 1980. Lalu saya coba buat di rumah dan mulai menjualnya di toko-toko,” kata Agus, belum lama ini.

Sambil mengolah beberapa manisan, ia kembali bercerita, kehadiran sari kelapa saat itu sangat tidak diduga. Respon masyarakat begitu baik, menjadikan manisan segar itu primadona.

Usaha Agus terus berkembang. Semula ia berjualan di toko yang terletak di Jalan Raya Aria Wiratanu Datar.

Namun, seiring berjalannya waktu ia berpindah tempat dan kini menetap di Jalan Pramuka.

Tak ingin monoton dengan produk yang sudah dikenal, ia mulai berinovasi pada 1990 lalu. Pria asli Cianjur itu, memperbaharui resep sari kelapa agar lebih variatif.

Agus mulai mencampurkan gula merah dan santan kelapa pada manisan sari kelapanya. Tidak disangka, resep coba-cobanya itu berhasil.

“Akhirnya, disebut kolak sari kelapa karena warnanya seperti kolak. Tapi di dalamnya ada sari kelapa,” uajar dia.

Sejak saat itu, lagi-lagi produk olahan Agus kembali mendapat sambutan hangat dari konsumen. Peminat kolak manisan sari kelapa membludak sehingga produk inovasinya laris manis.

Hanya saja, Agus membuat kolak manisan itu secara terbatas. Pasalnya, kolak hanya dapat bertahan hingga 24 jam setelah dikonsumsi atau dua sampai tiga hari jika dimasukkan ke lemari es.

Pria yang masih aktif melayani pembeli sari kelapa itu mengatakan, meski hanya bertahan sebentar, produknya dijamin menggunakan gula asli tanpa tambahan pengawet.

Sari kelapa asli Cianjur itu menjadi rekomendasi banyak orang. Meski banyak pengrajin lain, masyarakat lebih mengenal Agus sebagai perintis dan pemilik produk original.

Di Cianjur, terdapat beberapa pembuat sari kelapa. Tidak sedikit mereka  rupanya mantan pegawai atau mereka yang pernah belajar membuat sari kelapa dari Agus.

“Memang banyak pekerja yang awalnya bekerja di toko. Tapi akhirnya buka usaha manisan sendiri. Saya selalu terbuka kepada siapapun yang ingin belajar membuat manisan,” ucapnya ramah.

Siapapun yang datang untuk belajar mengolah manisan, akan ia sambut baik. Agus merasa senang untuk berbagi, terlebih ilmu bagi orang lain.

Keterbukaan Agus, bahkan membuat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Cianjur tertarik untuk membuat pelatihan. Apalagi minat warga untuk belajar pun terus meningkat.

“Sampai ada pelatihan, dinas mengumpulkan perwakilan dari setiap desa. Lalu dilakukan pelatihan untuk mereka,” ujarnya.

Sari kelapa yang dijual Rp15.000 per 500 gram itu, kini banyak ditemui di sentra oleh-oleh. Bahkan, penjualan di situs jual beli juga banyak menawarkan produk Agus.***

 

Penulis: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih
PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:13 WIB

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:54 WIB

PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium

Berita Terbaru

CATATAN

PERDAMAIAN MENTAH Trump “Nihil” Tekan Netanyahu

Minggu, 13 Jul 2025 - 09:17 WIB

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB