DARA | BANDUNG — Ratusan orang yang tergabung dalam berbagai serikat buruh dan pekerja se-Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Pemkab Bandung Barat (KBB), Selasa (30/4/2019).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris FSPMI KBB, Dede Rahmat, dalam siaran persnya, Senin (29/4/2019) sore. Keputusan menggelar aksi unjuk rasa yang bertepatan pada hari buruh (May Day) tersebut, berdasarkan rapat tehnis terkait rencana aksi unjuk rasa serikat pekerja dan serikat buruh KBB dalam hari buruh internasional tahun 2019.
“Kita akan tetap melaksanakan aksi, akan tetapi dengan jumlah yang minimal, mengingat saat ini aparat keamanan masih disibukkan dengan perhitungan suara pemilu 2019,” katanya.
Selain itu, aksi unjuk rasa yang digelar besok telah disepakati tanpa menggunakan mobil komando dan atribut berupa bendera serikat.
Ketua RTMM mengakui, secara pribadi dia tidak setuju p aksi unjuk rasa tersebut tanpa menggunakan atribut sama sekali. Jika tidak menggunakan atribut sama sekali rawan terjadinya penyusupan oleh orang yang tidak bertanggun jawab.
“Dikhawatirkan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seandainya aksi unjuk rasa tidak menggunakan atribut,” katanya.
Sementara itu, PC SPSI KBB, Dadang Suhendar, menyatakan aksi yang dilaksanakan oleh serikat pekerja dan serikat buruh di KBB tidak ada kaitannya dengan politik. Aksi tersebut murni penyampaian aspirasi dari buruh kepada Pemkab BB. “Inshaallah kita akan tetap melaksanakan aksi dengan tujuan mengingatkan pemerintah daerah.”
Ia menekankan, agar pihak Pemkab BB bisa menerima perwakilan buruh untuk beraudiensi secara langsung baik dengan Bupati maupun Wakil Bupati B.
“Bupati Bandung Barat atau wakilnya agar menerima serikat pekerja, agar apa yang menjadi keluhan pekerja dapat didengar dan ada realisasi dari pemerintah daerah,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan