OLEH: Sabpri Piliang
PENGAMAT TIMUR TENGAH
“MOSAIK” peristiwa Gaza, makin tak terperikan! “Journalist” Anas Al-Sharif terbunuh di Gaza, adalah satu “mosaik”!
Coretan spidol merah pada kantor maskapai Israel, “El Al” di Paris! Berikut “dictum” sarkastis “Maskapai Genosida”! Merupakan mosaik!
Nestapa Gaza, “pembiaran” AS terhadap “psikopatisme” Israel, kemarahan Uni Eropa. Menjadikan Gaza kaya akan “puzzle” yang akan dikenang sebagai mosaik paling “aneh” di abad modern. Mana wasit?
Hentikan “eufemisme”! Perancis, lebih “lateral” bersikap! Ketimbang negara-negara lain, yang mampu menekan Israel.
Mosaik, atau potongan “puzzle” kekejaman Israel, sudah tak bisa diselesaikan secara konvensional! Terbaru Perancis! Menghentikan memperbarui visa kerja petugas keamanan penerbangan El Al (Yedioth Ahronoth, 10/8).
Simbolisme kemarahan Perancis. Atas kekejaman Israel pada rakyat sipil Gaza makin hari, makin masif!Sebuah “kain hitam”, menutupi paviliun Israel di “Paris Air Show.
Fantasi inklusif! Analogi! Seandainya Israel itu adalah Serbia yang membom rakyat Kosovo! AS bersama NATO, pasti telah membom ibukota Israel (Tel Aviv).
Klasifikasi pembersihan etnis Israel terhadap rakyat Gaza! Identik terhadap muslim Kosovo. Bahkan melebihi ‘rating’ 23 bulan pembantaian sipil Palestina.
Bersandi “Operasi Allied Force”, atau di”plesetkan” dalam bahasa Serbia “Milosrdniandeo” (Malaikat Penyayang). NATO, di mana Perancis menjadi anggotanya, membom Beograd (24 Maret-10 Juni 1999). Menghukum Yugoslavia!
Apa motif pemboman selama dua minggu terhadap ibukota Serbia (Yugoslavia) oleh Fakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)?
Tujuan NATO adalah! Menghentikan kekerasan dan pembersihan etnis (genosida) oleh pasukan Serbia (baca: Yugoslavia) terhadap warga sipil Muslim Kosovo (di Semenanjung Balkan).
Sebagai catatan! Yugoslavia, ketika itu tinggal menyisakan dua “puzzle” Semenanjung Balkan. Yaitu Serbia, dan Montenegro. Sehingga idiom Yugoslavia masih ada.
Sementara: Kroasia, Bosnia-Herzegivina, Macedonia, Slovenia, telah merdeka lebih dahulu, pasca berakhirnya Perang Dingan (Cold War) 1990. Keluar dari Federasi Yugoslavia
Kosovo, sebenarnya adalah “puzzle” dari Serbia. Kosovo, bukanlah ‘divisio’ satelite Perang Dingin (Bosnia, Kroasia, Slovenia, Macedonia, Montenegro, Serbia) dalam Federasi Yugoslavia.
Serbia (Yugoslavia), setelah NATO membom Beograd (ibukota), akhirnya patuh dan setuju. Mengakhiri pendudukannya atas ibukota “Pristina” (Kosovo). Serbia menarik pasukannya keluar Pristina.
Sudah 61.000 jiwa sipil melayang oleh pemboman Israel terhadap Gaza. Komparasikan dengan, hanya 13.500 rakyat sipil Kosovo (tewas), yang waktu itu disebut sebagai pembersihan etnis Albania (rakyat Kosovo).
Kematian Anas Al-Sharif (jurnalis Al Jazeera), seorang wartawan paling berani selama perang Gaza. Tidakkah menyentak dunia? Untuk segera mengambil langkah lateral dalam mengakhiri genosida Gaza?
Dunia, mungkin juga NATO. Terlepas dari Israel sebagai “kawan”, atau sekutu! Sudah waktunya memberi “multiple choice”! Hentikan perang, atau mendapat sanksi!
Keinginan Israel memasuki total Gaza. Adalah satu fantasi dan usaha “kriminal” Netanyahu-kabinetnya, untuk menciptakan “Israel Raya” .
Tujuannya, seperti dikutip “The Guardian” (12/8). Israel tengah mengambil “Tanah Maksimum”, dari orang “Arab Minimum” (baca: Palestina). Netanyahu bukan ingin membebaskan Gaza dari Hamas. Tapi ingin mengosongkan Gaza, dengan menumpuk rakyat Palestina di hanya 12 persen wilayah Gaza. Lalu mengusirnya!
Israel yang “brutal”, sudah waktunya diberi “pelajaran”! Tak ada daya dan upaya bagi negara mana pun untuk menghentikan “pemusnahan total” rakyat Palestina. Termasuk Liga Arab!
Hanya “kawan Israel” yang bisa menghentikan ke”brutalan” “memalukan” ini. Walau sudah sangat terlambat!
Caranya! Terserah AS, bersama Inggris, Perancis, beserta sekutu di Trans Atlantik. Tapi, cepatlah! Atau sejarah akan mencatat!
Diam! Sama dengan membela “musuh kemanusiaan”! Mosaik kekejaman Gaza telah “berkelindan” di berbagai kolase!