KKJB 2025 Digelar, Targetkan Transaksi Langsung Rp15 Miliar

Selasa, 15 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muslimin memastikan  strategi nasional tengah disiapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
DARA| Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tekanan, dari tarif resiprokal Amerika Serikat hingga geopolitik yang tak menentu, Jawa Barat justru memilih untuk menyalakan semangat baru. Salah satunya lewat gelaran akbar Sunda Karya Fest: Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025 yang yang bakal digelar di Trans Studio Mall Bandung, 17–20 Juli 2025.
Lebih dari sekadar pameran, KKJB adalah bentuk kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sektor UMKM, industri kreatif, dan ekonomi syariah.
“Ini adalah respon bersama untuk menjaga geliat ekonomi di tengah pelemahan ekspor dan potensi turunnya daya beli dalam negeri. Maka, strategi kami adalah mempertemukan pelaku UMKM terkurasi dengan kalangan menengah atas yang daya belinya masih kuat, agar terjadi transaksi riil yang bisa menggerakkan ekonomi lokal,” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar dalam konferensi pers di acara Bewara Jawa Barat (Beja) vol 16 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (14/7/2025).
Sebanyak 244 both dari UMKM, lembaga keuangan, layanan Ziswaf, dan instansi lainnya turut meramaikan festival ini. Ada pula kehadiran 27 desa wisata, Dekranasda dari berbagai kabupaten/kota, dan puluhan kegiatan pendukung mulai dari talkshow, tablig akbar hingga peragaan busana dimana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi rencanaya akan ikut serta memeriahkan acara tersebut.
Targetnya pun tak main-main: Rp15 miliar transaksi belanja langsung dan Rp25 miliar business matching , dengan estimasi kunjungan mencapai 100 ribu pengunjung.
“Bukan hanya transaksi jual-beli, tapi juga akses ke pembiayaan, pasar ekspor, bahkan edukasi. Karena inovasi adalah kunci. Kita dorong UMKM untuk mulai menggarap pasar niche sedikit volume tapi tinggi kualitas dan harga,” ujar Muslimin.
Menyikapi potensi diberlakukannya tarif ekspor oleh Amerika Serikat, Muslimin memastikan  strategi nasional tengah disiapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain mendorong diversifikasi negara tujuan ekspor ke India, Jepang, Eropa, hingga Afrika dan Timur Tengah, Muslimin juga menegaskan pentingnya menjaga pintu impor.
“Kita tidak hanya fokus ke ekspor. Tapi juga harus jaga keran impor agar industri dalam negeri tidak dibanjiri produk luar. KKJ ini juga bagian dari itu, menciptakan pasar domestik yang kuat lewat event-event MICE,” katanya.
Optimisme serupa datang dari Ketua Dekranasda Jawa Barat Noneng Komara yang melihat kerajinan sebagai sektor yang tidak akan surut dimakan zaman.
“Setiap kerajinan punya cerita, punya budaya. Ini yang tidak bisa direplikasi begitu saja oleh negara lain. Maka kita jaga dan dorong terus agar tetap hidup dan bisa jadi andalan ekspor dan pencipta lapangan kerja,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jawa Barat Iendra Sofyan menilai bahwa ajang seperti Sunda Karya Fest juga memberi dampak langsung terhadap sektor pariwisata.
“Produksi ekonomi kreatif bukan hanya dijual, tapi bisa jadi daya tarik wisata. Kita dorong ini jadi bagian dari paket kunjungan ke desa wisata. Termasuk promosi lewat Mojang Jajaka dan analisis investasi di sektor ini,” jelasnya.
Menurutnya, pariwisata di Jawa Barat kini mencakup lebih dari sekadar alam dan hiburan. Event olahraga seperti Piala Presiden hingga Pocari Sweat Run juga masuk kategori wisata karena mendorong mobilitas dan konsumsi.
“Macet di Bandung? Itu bisa jadi indikator banyaknya wisatawan. Tinggal kita benahi sisi transportasi agar lebih nyaman. Tapi secara ekonomi, itu kabar baik,” ujarnya.
Di tengah ancaman perlambatan global, gelaran Sunda Karya Fest jadi bukti bahwa Jawa Barat tidak tinggal diam. Dengan kolaborasi lintas sektor dan pendekatan yang menyeluruh—dari pembiayaan, pemasaran, hingga promosi budaya—Jawa Barat menyalakan harapan baru, bahwa geliat ekonomi bisa tetap tumbuh, bahkan di tengah tekanan.
“Saat ekspor menantang, kita kuatkan pasar dalam negeri. Saat daya beli melemah, kita hubungkan yang masih punya daya beli dengan produk-produk unggulan lokal. KKJB adalah orkestra bersama menuju pemulihan dan pertumbuhan,” pungkas Muslimin Anwar.
Editor: Maji

Berita Terkait

Dibalik Meriahnya Piala Presiden Ada Cerita Sukses Nasabah PNM Mekaar
Di Sukabumi Aturan Jam Masuk Sekolah Belum Bisa Diterapkan, Begini Penjelasan Bupati dan Pihak Disdik
Hari Pertama Operasi Patuh Lodaya 2025, Pelanggaran Menurun, Polres Garut Fokus pada Teguran Edukatif
Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Kawasan Batik Trusmi Cirebon Ditata Ulang, Polresta Tertibkan Manusia Silver
Menteri PKP Minta Sekda Jabar dan Dirut BJB Jadi Petarung Untuk Perumahan Rakyat
Karyawan Disperkim Kabupaten Sukabumi Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Geger, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:23 WIB

Dibalik Meriahnya Piala Presiden Ada Cerita Sukses Nasabah PNM Mekaar

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:19 WIB

Di Sukabumi Aturan Jam Masuk Sekolah Belum Bisa Diterapkan, Begini Penjelasan Bupati dan Pihak Disdik

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:47 WIB

Hari Pertama Operasi Patuh Lodaya 2025, Pelanggaran Menurun, Polres Garut Fokus pada Teguran Edukatif

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:38 WIB

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:12 WIB

Kawasan Batik Trusmi Cirebon Ditata Ulang, Polresta Tertibkan Manusia Silver

Berita Terbaru