Saat ini kendaraan bermotor sudah mulai beralih dari tenaga fosil ke tenaga listrik yang ramah lingkungan.
DARA| PT PLN (Persero) melaunching Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan Pelatihan Konversi Kendaraan untuk Guru SMK, Sertifikasi Kompetensi Pegawai Bengkel, Konversi Listrik Pengembangan UMK Bengkel Mobil Kendaraan Listrik.
Sebanyak 20 Guru dari SMKN I Cisarua, SMKN 12 Garut, SMKN 1 Buah Dua Sumedang dan SMK YBM Sumedang selama dua hari, 26-27 Juni 2025 akan dibekali berbagai pengetahuan tentang konversi kendaraan bertenaga listrik.
Program TJSL tersebut secara resmi dilaunching oleh General Manager (GM) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) PT PLN (Persero), Suroso di SMKN I Cisarua, Senin (26/6/2025).
Secara panjang lebar Suroso membahas tentang alasan PT PLN (Persero) memberikan pelatihan tersebut.
Menurutnya, saat ini kendaraan bermotor sudah mulai beralih dari tenaga fosil ke tenaga listrik yang ramah lingkungan.
“Kita tahu bersama bahwa energi fosil itu, kita kurangi. Karena berdampak pada emisi. Apa gantinya? Gantinya bahwa bisa segera beralih ke energi yang bersih,” ucapnya.
Membaca kondisi tersebut, Pusharlis PT PLN Persero memandang perlu untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam persoalan perbengkelan tenaga listrik.
Sementara, Pusharlis PT PLN (Persero) punya kemampuan terdepan di bidang konversi di bidang kendaraan listrik, untuk kemudian ditularkan kepada guru-guru.
Harapannya, para guru tersebut bisa menyampaikan lagi ilmunya kepada anak-anak didiknya.
Pusharlis menggunakan program TJSL untuk membantu mempersiapkan SDM-nya melalui pelatihan.
“Program kami yang pertama, memberikan pelatihan kepada guru-guru dengan harapan mereka ini bisa mengembangkan anak didiknya, untuk bisa memahami kemudian mempraktekan bagaimana konvenrsi kendaraan dari fosil ke listrik. Terutama yang gampang saja, kendaraan bermotor,” tutur Suroso.
Program TJSL kedua, sasarannya bengkel-bengkel yang sudah ada pegawainya, disertifikasi sehingga bengkelnya tambah besar.
Ia juga mengatakan, program tersebut tidak hanya di PLN Pusharlis saja, unit PLN lainnya juga banyak yang melakukan hal yang sama untuk membantu pengembangan konversi tersebut.
“Jadi (program) ini satu-kesatuan, sehingga program konversi nasional kendaraan listrik ini bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Lebih lanjut, Suroso mengatakan jika pihaknya akan mendorong para guru yang telah memperoleh pelatihan tersebut, bisa menularkan ilmunya kepada guru-guru lainnya.
“Kita akan kembangkan lagi, kita akan lihat ke depan, agar memberikan efek berantai,” ujarnya.
Kepala SMKN I Cisarua, Uung Syarif Kurnia menyatakan bersyukur sekolahnya menjadi tuan rumah launching pelatihan program TJSL.
Program tersebut cukup pas dengan kondisi kekinian, disaat teknologi kendaraan listrik sedang dibutuhkan.
Ia juga berharap sekolahnya, bisa mengembangkan industri kendaraan dengan tenaga listrik. SMKN I Cisarua, sambungnya hingga saat ini memiliki 325 siswa kelas X, XI, XII jurusan Tehnik Otomotif.
Tentunya, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi para guru untuk menularkan pengetahuan dan wawasannya kepada anak didiknya.
“Terimakasih kepada PT PLN (Persero), dengan kontribusi yang. Semoga tidak berhenti sampai di sini, tapi nisa berkelanjutan,” ujarnya.***
Editor: denkur